Jakarta, bisabasi.id – PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) pada hari ini menyelenggarakan public expose sebagai komitmen untuk memberikan keterbukaan informasi secara berkala kepada pemegang saham publik. Hadir dalam public expose ini Direktur BCA Vera Eve Lim, Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, dan SVP Investor Relations BCA Rudy Budiardjo.
Pada kegiatan public expose kali ini, perseroan melaporkan pertumbuhan bisnis terus menunjukan tren yang positif. BCA mencatatkan pertumbuhan kredit yang solid di seluruh segmen, dari mulai UKM, korporasi, hingga kredit konsumer. Kredit BCA juga mampu tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri. Hal ini selaras dengan solidnya ketahanan perekonomian nasional serta inflasi yang terkendali di tengah ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global.
BCA juga melihat peningkatan transaksi perbankan secara konsisten, ditopang oleh inovasi berkesinambungan. Hal ini selaras dengan komitmen perseroan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada berbagai segmen nasabah dalam bertransaksi. Sejalan dengan hal tersebut, total dana giro dan tabungan (CASA) BCA terus membukukan pertumbuhan dan mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga secara keseluruhan. Likuiditas BCA berada pada posisi yang memadai untuk meningkatkan pertumbuhan kredit secara berkelanjutan.
“BCA optimis untuk terus mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor ekonomi dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian. Di sisi kredit konsumer, kami kembali menyelenggarakan dua kali expo di tahun 2023. Dari kedua event tersebut, kami mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun, atau meningkat lebih dari 50% dibandingkan capaian tahun 2022. Sejauh ini di tahun 2023, segmen kredit UKM tumbuh paling tinggi dibandingkan segmen kredit BCA lainnya. Di kuartal III, perseroan menyelenggarakan BCA UMKM Fest 2023 yang mampu menjangkau sekitar 1.400 UMKM serta BCA Wealth Summit 2023 yang mencatat lebih dari 900.000 pengunjung hanya dalam waktu dua minggu pelaksanaan. Kemudian, di fitur Welma pada aplikasi myBCA, nasabah sudah bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp.10.000 saja untuk reksa dana dan mulai dari Rp 1.000.000 untuk obligasi FR. Dengan pilihan investasi yang terjangkau ini, kami berharap investasi dapat dilakukan oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda” ujar Vera Eve Lim.
Dengan dukungan berbagai lini bisnis, BCA membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 25,8% secara tahunan (YoY) menjadi Rp36,4 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2023. Per September 2023, total kredit BCA naik sebesar 12,3% YoY menjadi Rp766,1 triliun. Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,2% YoY menjadi Rp1.089 triliun seiring dengan pertumbuhan volume transaksi sehingga meningkatkan dana CASA. Total volume transaksi BCA naik 26,8% YoY mencapai 22 miliar transaksi di sembilan bulan pertama tahun 2023. Kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 43,4% YoY.
“Kami juga berkomitmen untuk terus memperkuat implementasi nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG), termasuk meningkatkan portofolio kredit keuangan berkelanjutan, serta menerapkan operasional perusahaan yang ramah lingkungan. Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan (sustainable) tumbuh 11,9% YoY menjadi Rp193,2 triliun, berkontribusi hingga 25,0% terhadap total portofolio pembiayaan perseroan per September 2023. BCA berkomitmen menciptakan dampak positif bagi masyarakat melalui beragam program CSR di bawah program Bakti BCA,” tutup Vera Eve Lim.
Terbaru, melalui kegiatan CSR Bakti BCA, perseroan melakukan green action penanaman 38.500 pohon pada enam desa di kawasan Denbukit, Buleleng, Bali. Aksi tersebut berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan RI dalam rangka mendukung penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel edisi Sukuk Tabungan seri 011 (ST011) atau Green Sukuk oleh pemerintah, di mana BCA juga menjadi salah satu mitra distribusi sukuk ritel tersebut. Selain green action, perseroan juga menyelenggarakan edukasi finansial berjudul “Investing with Impact: Empowering Youth for Green Indonesia” yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Udayana Bali dan nasabah BCA. Bakti BCA juga mendukung penyelenggaraan pelatihan perdagangan ekspor bagi 60 UMKM terkurasi di Semarang dan Yogyakarta. Pelatihan ini berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI, dan turut mengajak pelaku UMKM dari desa wisata binaan BCA, yaitu Doesoen Kopi Sirap dan Kampung Batik Gemah Sumilir.