Jakarta, bisabasi.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) secara terbuka memberikan kesempatan bagi seluruh pihak yang ingin mencatatkan saham perdananya melalui initial public offering (IPO) meskipun perusahaan tersebut dimiliki oleh para politikus.
Sebelumnya, di November 2023 perusahaan milik politisi Partai Golkar yakni Singgih Januratmoko PT Janu Putra Sejahtera Tbk berhasil IPO dan meraup dana segar sebesar Rp 80 miliar.
Dan di awal tahun 2024 BEI telah kedatangan tiga emiten baru yang IPO, dan dua emiten diantaranya adalah PT Asri Karya Lestari Tbk milik Sudjatmiko yang berasal dari Partai PKB dan PT Adhi Kartiko Pratama Tbk yang dimiliki oleh Stevano Rizki Adranacus dari Partai PDIP.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan bahwa BEI tidak pada posisi untuk menghambat ataupun memberikan kemudahan extra bagi perusahaan yang bakal IPO. Justru ia meminta kepada para calon emiten yang IPO untuk dapat mengikuti seluruh proses dan peraturan yang telah ditetapkan.
“Ikutin aja semua peraturan yang ada, kalau memenuhi persyaratan ya silahkan saja”, ucapnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta. (9/1).
Jeffrey juga berpesan kepada para investor yang akan mengambil keputusan dalam investasi harus bisa rasional. Hal tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan merugikan investor tersebut.
“Kalau investor, pesan kami investor untuk mengambil keputsan investasi harus rasional”, tutupnya.