Jakarta, bisabasi.id –Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) optimistis industri retail di saat bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini bisa mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Bahkan, Aprindo memprediksi pertumbuhannya bisa mencapai 3,8 persen dan pertumbuhan tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengungkapkan, dengan berakhirnya pelaksanaan pesta demokrasi yakni pemilihan umum membuat para pelaku usaha semakin yakin terhadap kondisi perekonomian dalam negeri ke depannya. Apalagi, momentum Ramadan dan Lebaran menjadi hal yang penting bagi industri retail di dalam negeri. Hal itulah yang membuat Aprindo optimis retail di Lebaran bisa tumbuh 3,2 persen.
“Faktor pendorong yang membuat industri retail bisa tumbuh di Ramadan dan Lebaran ini diantaranya yaitu terjaganya tingkat inflasi, kemudian meningkatnya indeks kepercayaan konsumen dan pelaksanaan pemilu yang berjalan dengan lancar dan aman”, ungkapnya usai dihubungi melalui Zoom. (25/3).
Menurut Roy, pertumbuhan retail di bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini sangat jauh berbeda kondisinya dengan tahun sebelumnya. Dimana, pada tahun lalu industri retail mengalami penurunan diangka 10 hingga 12 persen.
“Penurunan tersebut juga berdampak terhadap ke perekonomian nasional sebesar 5,02 persen, jadi memang kita berharap tahun ini lebih baik karena ada beberapa catatan inflasi masih terjaga dan ini perlu diperhatikan pemerintah”, tambahnya.
Roy juga berharap agar pemerintah bisa menjaga kestabilan harga kebutuhan bahan pokok. Pasalnya, kebutuhan harga bahan pokok jelang Lebaran selalu mengalami kenaikan dan ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Untuk itu, pihaknya mengapresiasi Badan Pangan Nasional yang sangat menjaga harga kebutuhan bahan pokok di masyarakat.
“Tentunya sangat berperan menjaga harga kebutuhan pokok sektor retail komposisi barang yang tidak bisa di kontrol, ini mengapresiasi menjaga harga pangan dari Badan Pangan Nasional”, tutupnya.