Jakarta, Bisabasi.id-PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton akan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp6,88 miliar. Keputusan ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar 17 Mei 2024 lalu.
Adapun, dividen yang dibagikan setara 20% dari laba bersih perseroan tahun 2023 lalu yang sebesar Rp34,17 miliar. Nantinya, para pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp0,79 per saham.
“Sebesar 80% dari laba bersih atau senilai Rp27,24 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya,” kata Manajemen WTON dalam keterangan resminya, dikutip Senin (20/5/2024).
Perihal kinerja, sepanjang tahun 2023, WTON berhasil membukukan kinerja positif meski di tengah sentimen negatif sektor konstruksi. Omzet penjualan tercatat sebesar Rp4,20 triliun, dengan total omzet kontrak baru sebanyak Rp6,61 triliun.
Adapun, kas dan setara kas per 31 Desember 2023 sebesar Rp407,21 miliar. Total ekuitas senilai Rp3,63 triliun dan total aset sebesar Rp7,63 triliun. Sementara itu, per 31 Desember 2023 WTON membukukan arus kas positif dari aktivitas operasi surplus sebesar Rp95,47 miliar.
Beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru hingga Desember 2023 masih didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 65,83%, disusul proyek di sektor industri sebesar 13,06%, kemudian sektor properti sebesar 10,74%, serta dari sektor kelistrikan, energi, dan pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 7,42%, 2,50%, dan 0,45%.
“Ke depan, WIKA Beton berkomitmen untuk terus berinovasi dan menghasilkan solusi terbaik pada pembangunan infrastruktur Indonesia,” lanjut Manajemen WTON.
Selain pembagian dividen, para pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan Direksi dan Komisaris yaitu, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Priyo Suprobo sebagai Komisaris, memberhentikan dengan hormat Hermawan Dewayanto sebagai Komisaris Utama, memberhentikan dengan hormat Taufik Dwi Wibowo sebagai Direksi Operasi dan Supply Chain Management, serta memberhentikan dengan hormat Ahmad Fadli Kartajaya sebagai Direktur Keuangan, Human Capital, & Manajemen Risiko.
Juga, mengangkat Eko Sujiyanto sebagai Komisaris Utama, Iswandi Imran sebagai Komisaris Independen, Syailendra Ogan sebagai Direktur Keuangan, Human Capital, & Manajemen Risiko, serta Agus Pramono sebagai Direktur Operasi dan Supply Chain Management.