Bisa Basi

Iklim Investasi di Oman Kondusif, BUKK Perluas Pasar Oil & Gas

Jakarta, bisabasi.id – PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) di sepanjang tahun 2024 telah memiliki sejumlah rencana untuk melakukan ekspansi bisnis overseas ventures terutama untuk produk passenger boarding bridge ke Jepang dan India, serta oil & gas equipment ke Oman. Sementara, pada tahun 2024 BUKK telah memiliki sejumlah proyek Passenger Boarding Bridge di Jepang dan India seperti, Bandara Haneda, Saga Airport, Sendai Airport, Hakodate Airport dan beberapa bandara lainnya di India.

Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk Afifudin Kalla menyebut, alasan perseroan mengincar Oman sebagai pengembangan bisnis di produk Oil & Gas Equipment dikarenakan iklim investasi di negara tersebut cukup baik. Hal ini juga dapat membuka pintu gerbang bagi perseroan, dalam memperluas peluang pengembangan pasar untuk peralatan migas di kawasan Timur Tengah.

“Kami berharap akan mengikuti pengadaan yang lebih besar tapi ini pengadaannya per lima tahun, jadi baru akan diadakan pada tahun 2026. Kami masuk di 2023 ini sebagai persiapan, sehingga targetnya di 2026 nanti ada kontrak paying besar yang sifatnya multi years”, sebut Afifudin. (19/6).

Afifudin menambahkan, sepanjang 2023 untuk lini bisnis Oil & Gas Equipment telah memiliki satu unit trial, dan di tahun ini perseroan berhasil mendapatkan kontrak Supply Pumping Unit di Medco Oman sebanyak 16 unit, dan 215 Pumping Unit di ONGC India.

“Prospek di Timur Tengah seperti Saudi, Kuwait, dan Oman dinilai sangat bagus untuk masa depan. Tahun lalu, perseroan memasok 200 unit ke India dan akan mengikuti tender untuk 280 unit”, pungkasnya.

BUKK Targetkan Pendapatan Tumbuh sebesar Rp 4,83 Triliun

Sementara itu, untuk tahun 2024 Bukaka Teknik Utama menargetkan pendapatan bisa tumbuh sekitar 4,74% menjadi Rp 4,83 triliun. Hal tersebut ditopang oleh sejumlah proyek yang dimiliki perseroan.

“Perseroan memiliki beberapa proyek yang sudah diselesaikan pada tahun 2023 yang kontraknya sudah dilakukan dari tahun sebelumnya, seperti Proyek Penggantian dan Duplikasi Jembatan Callender Hamilton. Kemudian, proyek Engineering Procurement dan Construction (EPC) PLTA yang cukup besar di 2023 sehingga, pada 2024 nilai penjulannya mengalami penurunan karena untuk nilai penjualan yang besar sudah terserap di 2023”, tutup Afifudin.

Emiten milik keluarga Jusuf Kalla ini disepanjang tahun 2024, telah mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 480 miliar. Di mana, realisasinya hingga bulan Maret 2024 sebesar Rp 158 miliar. Nantinya, sebagian dana dari capex tersebut akan digunakan untuk proyek smelter nikel dan PLTA.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top