Jakarta, bisabasi.id – Pemerintah saat ini tengah membentuk tim untuk merumuskan pendirian Wealth Management Consulting atau Family Office di Indonesia. Sejauh ini, pemerintah melihat terdapat dua lokasi pendirian Wealth Management Consulting yakni di Bali dan IKN Nusantara.
Menanggapi pembentukan family office, CEO Schroders Invesment Management Indonesia Michael Tjoajadi menjelaskan, family office yang akan dibentuk oleh pemerintah pada kenyataannya adalah keluarga yang menyisihkan dana atau grup – grup tertentu yang telah ditentukan dalam suatu Undang – Undang (UU).
Menurut Michael, jika mengacu negara tetangga Singapura Undang – Undang tersebut menyangkut berapa aspek seperti besaran setoran dananya, kemudian apa yang mereka bisa lakukan, tax treatment yang ada di disana semuanya, dan transparansi yang mereka lakukan, bagaimana tenaga kerja yang mereka butuhkan.
“Lalu uang ini, tidak pernah bersaing dengan fund manager karena uang ini nantinya mereka kan investasi. Jadi uang ini disisihkan, kemudian diinvestkan kemudian dikelola. Apakah dia bertindak sebagai fund manajer atau ada orang yang bertindak sebagai fund manajer”, katanya di Jakarta Senin (8/7/2024). (9/7).
Selanjutnya, Michael mempertanyakan nantinya para fund manager yang bakal mengelola uang dari para Crazy Rich ini akan mendapatkan perizinan dan pengawasannya dibawah OJK atau tidak. Sebab, perlu diingat saat ini private equity di Indonesia pengawasannya tidak dibawah OJK.
“Apakah disini nanti akan dibawah naungan OJK? I don’t know, apakah under independent sendiri? We don’t know”, imbuhnya.
Kendati demikian, hal yang paling the most attractive dari hadirnya family office ini yakni adalah masalah perpajakan. Tapi, minimum size untuk bisa masuk ke dalamnya terdapat batasan yang telah ditetapkan sehingga tidak bisa sembarangan bisa masuk begitu saja.
“Tapi kita gak tau di Jakarta akan bagaimana, makannya nanti akan ada tim yang membentuk kan”, tutupnya.
Presiden Joko Widodo sendiri telah memberikan respon positif terhadap usulan pembentukan tim family office di Indonesia. Diketahui, mantan Walikota Solo ini telah memanggil sejumlah Menteri dan pejabat terkait untuk merumuskan skema pembentukan family office.