Jakarta, bisabasi.id – Dalam mendukung pemenuhan kebutuhan listrik nasional, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) secara resmi telah menjalin kemitraan strategis dengan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Kerja sama ini diwujudkan melalui kerja sama jangka panjang yang berfokus pada pengembangan sektor kelistrikan di Indonesia.
Penandatanganan ini turut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, beserta jajaran manajemen Bank Mandiri, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail, bersama perwakilan manajemen PTBA, serta Vice President China Huadian Overseas Investment, Zhou Qingke.
Kerjasama ini diharapkan dapat turut berkontribusi besar dalam menunjang kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di Provinsi Sumatera Selatan dan sekitarnya. Dalam kemitraan strategis ini, Bank Mandiri memberikan pembiayaan kredit investasi sebesar US$ 1,27 miliar atau sebesar Rp 19,24 Triliun yang dirancang untuk kebutuhan refinancing dan memperkuat operasional HBAP sebagai penyedia listrik terstandarisasi global.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, pihaknya menyambut kolaborasi yang apik antara Bank Mandiri dengan HBAP serta PT Bukit Asam Tbk. Hal ini menjadi wujud sinergi antara BUMN dengan perusahaan swasta bahkan asing. Kerjasama ini menurut Erick, diharapkan dapat mendukung program Pemerintah.
“Saya menyambut baik langkah Bank Mandiri bersama Bukit Asam dan kolaborasi serta HBAP, dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Pendanaan ini untuk membuka persaingan yang positif serta membangun supply chain (rantai pasok) sektor industri di Indonesia,” ujar Erick. (1/10).
Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, sebagai bank yang fokus pada bisnis wholesale, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjadi mitra keuangan terpercaya bagi seluruh pelaku industri. Kolaborasi ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan listrik nasional, sejalan dengan rencana kerja dan pengembangan yang dilakukan oleh PLN.
“Kami berupaya memberikan solusi perbankan terbaik untuk mendukung pertumbuhan HBAP dalam mencapai visi menjadi perusahaan penyedia listrik kelas dunia yang berorientasi pada nilai-nilai keberlanjutan,” terang Darmawan.
Sinergi BUMN dapat Berikan Dukungan untuk Keberlanjutan Pasokan Tenaga Listrik
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail berharap sinergi ini memberikan dukungan untuk keberlanjutan pasokan tenaga listrik dari PLTU Tanjung Lalang dalam sistem kelistrikan wilayah Sumatera, serta meningkatkan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
“Dengan demikian, kerja sama ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Arsal.
Pada kesempatan yang sama, Vice President China Huadian Overseas Investment Zhou Qingke, mengungkapkan bahwa fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri akan dimanfaatkan untuk pembiayaan kembali pinjaman jangkapanjang HBAP serta mendukung kelancaran operasional PLTU Tanjung Lalang.
“Dengan adanya dukungan finansial ini, HBAP diharapkan dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam mendukung sistem kelistrikan di Indonesia, serta mencapai visi jangka panjangnya sebagai penyedia listrik yang berstandar internasional,” jelasnya.
Kapasitas Produksi PLTU Sumsel-8 2x660MW
Saat ini, PLTU Sumsel-8 telah beroperasi secara komersial dengan kapasitas produksi 2x660MW serta menjadi bagian dari Program Nasional Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW. PLTU ini juga menjadi salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan teknologi super critical yang efisien dan ramah lingkungan dengan penerapan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.
Lewat dukungan ini PLTU Sumsel-8 dapat beroperasi lebih baik dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat di wilayah Sumatera Selatan, serta mendukung pemenuhan kebutuhan energi di tingkat nasional.