Jakarta, bisabasi.id – PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) memiliki likuiditas yang sangat melimpah untuk mendukung aksinya dalam melakukan perluasan usaha, termasuk dalam mengakuisisi Shell Energy and Chemicals Park (SECP) yang ditargetkan rampung pada Januari 2025.
Direktur Utama PT Chandra Asri Pacific Tbk Erwin Ciputra menjelaskan bahwa, dalam melakukan aksi korporasi akuisisi SECP perseroan memiliki likuiditas yang sangat cukup. Apalagi, perseroan melihat terdapat peluang support dari perbankan dalam mendukung akuisisi ini. Meski demikian, manajemen akan terus memantau rasio yang prudent setelah mendapatkan pinjaman dari perbankan.
“Ada 2 komitmen pendanaan signifikan, dari Bank Mandiri sebesar Rp 4 triliun dan US$800 juta dari konsorsium bank yang di-lead OCBC,” jelasnya dalam keterbukaan informasi. (5/11).
Erwin menambahkan, dalam mengakuisisi Shell Energy and Chemicals Park perseroan juga menggandeng Glencore plc. Dirinya belum bisa memberikan terkait dengan skema bagi hasil dalam mengakuisisi SECP tersebut sebab, hingga saat ini masih didiskusikan dengan pihak Glencore plc.
“Akan tetapi, yang bisa dipastikan, Chandra Asri yang akan menjalankan operasi pabrik. Glencore lebih memiliki kekuatan di bagian trading. Saat ini tapi belum bisa disampaikan ke publik,” pungkasnya.
Sementara itu, skema bisnis (shared service) yang akan dilakukan oleh Chandra Asri setelah adanya akusisi SECP lebih menjurus ke arah penguatan SDM, Finance, dan Contract and Procurement.
“Sebagai contoh, untuk strategic HR akan ada di level Chandra Asri sementara untuk operasional akan ada di level shared service, contohnya membantu admin, set up payroll, absensi, dll. Sehingga di masing2 perusahaan tidak perlu banyak tim HR. Di level subsidiary akan ada cost efficiency dan akan membayar fee yang di-charge dari shared service seiring pertumbuhan Chandra Asri,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk dan Glencore telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Shell Singapore Pte. Ltd. untuk mengakusisi seluruh kepemilikannya di SECP yang masih menunggu persetujuan regulasi yang diharapkan rampung di akhir 2024.