Bisa Basi

Bank Raya (AGRO) Fokus 5 Strategi Utama Pengembangan Bisnis Digital

Jakarta, bisabasi.id – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) memaparkan strategi dalam Public Expose Live 2023. Untuk mencapai pertumbuhan bisnis jangka panjang, Perseroan berfokus pada 5 area fokus strategi utama pengembangan bisnis digital.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia menyebutkan bahwa yang pertama yaitu kekuatan Bank Raya sebagai bank digital dengan jaringan Online to Offline (O2O) terluas di seluruh Indonesia. Kemudian yang kedua, inovasi berkelanjutan dan produk digital Bank Raya komprehensif (cross segment digital product) yang memungkinkan Bank Raya untuk scale up bisnis dengan cara partnership dan akuisisi end user melalui ekosistem BRI maupun ekosistem digital lainnya, dan yang kedua adalah optimalisasi produk dan ekosistem yang ada melalui ekspansi pada bisnis keagenan BRI Group dan bisnis keagenan lainnya, pelaku usaha mikro, dan pekerja mikro lainnya, serta eksplorasi untuk perluasan pasar potensial bisnis digital.

Selain itu yang keempat, sinergi BRI Grup sebagai Digital Attacker untuk melayani pasar UMKM melalui produk dan jasa perbankan digital yang smaller, shorter, faster dan mudah diakses nasabah, dan yang terakhir adalah komitmen untuk perbaikan business enabler secara berkesinambungan dalam teknologi, sumber daya manusia, dan manajemen risiko untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang solid dan mendorong kepuasan pelanggan.

“Sebagai bank digital, mendukung percepatan inklusi keuangan di Indonesia adalah bagian dari aspirasi kami. Jaringan O2O dengan lebih dari 750 ribu akses poin yang tersebar di seluruh Indonesia, serta kekuatan sinergi di dalam ekosistem BRI Group yang didukung oleh produk digital Bank Raya yang praktis dan komprehensif, memungkinkan kami untuk mendorong penetrasi inklusi keuangan digital secara meluas di Indonesia.” Tegas Bagus.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan nilai transaksi digital saving yang mencapai 163% (yoy) sehingga pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp2,3 Triliun. Peningkatan juga terjadi di total transaksi Aplikasi Raya sebesar 192% (yoy) sehingga pada Oktober 2023 tercatat sebesar 1,4 juta transaksi. Saat ini, user digital saving Bank Raya tercatat sebesar 784 ribu dengan rata-rata saldo sebesar Rp1,3 juta.

Sementara itu dari sisi digital lending, Bank Raya telah memiliki produk digital yang beragam yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Produk pinjaman digital yang penyalurannya dilakukan secara end-to-end kepada end user yaitu Pinang Flexi dan Pinang Dana Talangan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pinang Flexi yang ditujukan untuk nasabah payroll BRI Group tumbuh sebesar 151,3% (yoy) sementara Pinang Dana Talangan yang memberikan kemudahan bagi agen BRILink BRI tumbuh sebesar 47,2% (yoy). Untuk produk yang penyalurannya digitize melalui platform customer relationship management yaitu Pinang Maksima dan Pinang Performa, sama-sama menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan Pinang Maksima sebesar 161,3% (yoy) sementara Pinang Performa tumbuh sebesar 133,4% (yoy).

Untuk mendukung komitmen peningkatan kepuasan nasabah, Bank Raya juga terus melakukan perbaikan business enabler, dengan memperkuat aspek teknologi, human capital dan manajemen risiko. Digital capability Bank Raya terus ditingkatkan secara berkesinambungan melalui big data technology, layanan berbasis IT yang handal serta Contact Center Sapa Raya dengan response time yang berkualitas. Transformasi culture & people terus dilakukan oleh Bank Raya dengan talenta terbaik yang memiliki digital mindset dan capability. Untuk penguatan manajemen risiko secara berkelanjutan, Bank Raya mengembangkan automated machine learning credit scoring dalam rangka menjaga kualitas kredit serta pemanfaatan teknologi artificial intelligence untuk pengembangan Fraud Detection System (FDS).

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top