Jakarta, bisabasi.id – Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berhasil menduduki peringkat pertama sementara versi quick count atau hitung cepat dari sejumlah lembaga survei. Melihat hasil tersebut, para pelaku pasar pun merespon positif keputusan itu.
Ketua Umum AAEI David Sutyanto mengatakan bahwa respon positif yang diberikan oleh para pelaku pasar terhadap hasil quick count tersebut dapat terlihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini. Pasalnya, sejumlah pelaku pasar menginginkan agar pemilu bisa selesai dengan cepat.
“Untuk pemilihan legislatifnya pun sudah terlihat hasilnya secara terang benderang, harusnya pasar merespon positif. Karena, semakin cepat selesai semakin baik untuk pasar”, ujarnya melalui keterangan tertulisnya. (15/2).
David pun menambahkan, dengan berakhirnya pemilu kali ini para pelaku pasar masih mencermati beberapa sentimen dari eksternal yang akan berdampak terhadap pergerakan IHSG. Seperti kondisi geopolitik di Amerika dan India, dan menunggu keputusan dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait apakah akan menaikan tingkat suku bunga atau justru menurunkan.
“Sentimen untuk hari ini datang dari hasil pemilu. Sedangkan untuk faktor eksternal datang dari The Fed, dimana keputusan yang akan dibuat akan besar pengaruhnya ke Indonesia”, tambah David.
Hal senada juga disampaikan oleh Lucky Bayu Purnomo, dirinya melihat dengan terpilihnya Prabowo dan Gibran dari hasil hitung cepat yang dilakukan, membuat peluang IHSG menyentuh ke level 7.500-an sangat terbuka lebar. Hal tersebut sangat rasional mengingat saat ini, IHSG juga sudah berhasil menyentuh all time high nya di level 7.400.
“Perilaku investor saat ini sudah tidak lagi mengelompokan saham mana saja yang terhubung dengan paslon tertentu, tapi mengelompokan sebagai persiapan untuk saham – saham yang under value. Itu yang membuat IHSG diprediksi bisa menyentuh level 7.500”, tutupnya.
Berdasarkan data CSA Index, tingkat optimisme yang masih di atas 50 menunjukan bahwa lebih banyak pelaku pasar yang memprediksi IHSG akan bullish di bulan Februari. Adapun, konsensus untuk penutupan IHSG pada bulan Februari sebesar 7.258 mengindikasikan kenaikan tipis dari penutupan di Januari sebesar 7.207.