Jakarta, bisabasi.id – Teka teki perusahaan mercusuar atau lighthouse yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) perlahan mulai terkuak. Terbaru, pihak BEI memberikan inisial identitas perusahaan yang dimaksud. Bahkan, perusahaan tersebut telah masuk ke dalam pipeline IPO yang akan segera mencatatkan saham perdananya pada tahun ini.
Seperti diketahui, perusahaan mercusuar atau lighthouse company ini harus bisa merepresentasikan sebagai perusahaan yang prospektif. Di mana, kriterianya dari sisi kapitalisasi pasar atau market cap sebesar Rp 3 triliun, dan saham yang dimiliki publik minimal 15%.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, saat ini terdapat 2 perusahaan mercusuar atau lighthouse yang akan menggalang dana melalui mekanisme initial public offering (IPO) bergerak di sektor rekreasi dan fasilitas olahraga, dan real estate. Menurut Nyoman, perusahaan tersebut memiliki aset skala besar yakni diatas Rp 250 miliar.
“Saya tidak ngomong, bukan itu silahkan tebak – tebak ya. Iya dong, iya”, kata Nyoman usai Seremoni Pencatatan Saham Perdana di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (3/7).
Nyoman menambahkan, pihaknya terus melakukan road show bekerja sama dengan seluruh stakeholder baik itu Asosiasi, Ditjen Pajak maupun para konsultan untuk menjaring perusahaan – perusahaan yang akan IPO. Dirinya juga membantah jika selama ini, BEI hanya mendorong perusahaan yang asetnya kecil untuk melakukan penawaran umum perdana atau IPO.
“Kami membuka diri tidak hanya perusahaan kecil, menengah, besar semuanya termasuk BUMN. Jadi masalah mereka masuk ke pasar, mereka yang menentukan tapi dari kami kita sama kita semua”, tambahnya.
Berdasarkan data pipeline IPO BEI per 25 Juni 2024, terdapat 6 perusahaan dengan aset skala kecil dibawah Rp 50 miliar, kemudian perusahaan aset skala menengah sebesar Rp 50 miliar – 250 miliar, dan ada 8 perusahaan dengan aset skala besar yakni di atas Rp 250 miliar.