Bisa Basi

Dibawa Kabur, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa “Kapok” Main Saham

Jakarta, bisabasi.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Indonesia, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa secara terus terang pernah melakukan investasi saham pada periode tahun 90-an. Cerita Suharso menambah lagi korban yang kapok berinvestasi di saham selain Prabowo Subianto yang juga secara blak-blakan mengalami kerugian ketika berinvestasi.

Hal tersebut disampaikan Suharso pada saat Pembukaan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dengan tema Memperdalam Pasar Keuangan untuk Ketangguhan Ekonomi Indonesia.

Dalam sambutannya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan jika dirinya pernah masuk ke investasi saham. Tapi pada saat itu, dirinya mengalami kerugian akibat ditinggal kabur oleh penasihat investasinya akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 98-an.

“Saya juga pernah main di sini jaman jaman tahun sembilan puluhan, terus terang saya berhenti karena anggota dari KSEI itu menipu saya tiba-tiba hilang memang ekonomi Indo 98 jatuh dan kita punya investasi dibawa kabur gatau kemana Sebagai seorang pribadi saya benar benar marah sekali”, di Gedung BEI, Jakarta. (13/3).

Menurut Monoarfa, untuk menjadi investor yang ingin berhasil harus memiliki pengetahuan dan dapat memahami faktor risiko yang terjadi di industri pasar modal. Hal itu sebagai modal awal bagi investor yang ingin berinvestasi di pasar saham.

“Karena untuk jadi investor di sini itu harus punya knowledge kapan masuk dan kapan keluar, kapan beli dan kapan jual. Karena, kalau tidak beli dan tidak jual itu Anda tidak meramaikan Anda tidak membentuk market kalau diem gitu aja mending tempat lain tp memang harus Kantongnya jangan dilupa”, tegasnya.

Suharso pun berharap di tahun 2045 rasio kapitalisasi pasar modal Indonesia terhadap ekonomi bisa mengalami kenaikan hingga 120 persen terhadap Grotwh Domestic Product (GDP), dimana saat ini masih berada diangka 50 persen.

“Masih ada waktu cukup sekitar 20 tahun karena itu dibutuhkan kemampuan kita semua semua pemangku kepentingan. Untuk meningkatkan literasi pasar modal dan perluasan basis investor yang tadi saya minta para ASN di Bappenas yang nanti juga berkantor di IKN itu punya saham dan sejauh mana sahamnya dia bekerja untuk dia”, tutupnya.

Saat ini perluasan basis investor masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, dan ke depan pihaknya akan mendorong ke beberapa daerah lain.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top