Jakarta, bisabasi.id – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan investor pasar modal tahun 2024 sebanyak 15 juta investor. Angka tersebut bertambah sebanyak 2,5 juta single investor identification (SID) dari posisi per 20 Desember 2023 yang sebanyak 12,13 juta SID.
Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengatakan, target yang dicanangkan tersebut sesuai dengan roadmap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menargetkan jumlah investor pada 2027 mendatang sebanyak 20 juta investor.
“Kami berharap untuk sepanjang tahun depan akan ada tambahan sebanyak 2,5 juta investor di pasar modal atau bisa menjadi sekitar 14,5 juta (SID) sampai 15 juta investor,” kata Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat saat perayaan ulang tahun ke-26 KSEI di Jakarta, Rabu (27/12).
Samsul memaparkan, pertumbuhan investor 17,6% dari Desember 2022 yang sebanyak 10,32 juta menjadi 12,13 juta per Desember 2023. Dan, dari data tersebut jumlah investor pasar modal didominasi oleh generasi milenial atau berusia dibawah 30 tahun.
“Sedangkan dari data demografi per 20 Desember 2023, investor pasar modal masih didominasi oleh 62,33% laki-laki, 56,47% usia di bawah 30 tahun, dan 32,99% pegawai (negeri, swasta dan guru), 64,73% lulusan SMA, 46,32% berpenghasilan 10-100 juta/bulan dan 68,14% berdomisili di pulau Jawa”, jelasnya.
Sementara itu, Direktur Penyelesaian, Kustodian dan Pengawasan Eqy Essiqy mengatakan, dominasi anak muda pada demografi investor juga ditandakan dengan tingginya jumlah kepemilikan reksa dana melalui agen penjual efek reksa dana (selling agent/SA) berbasis financial technology (fintech).
“Data KSEI mencatat 9,39 juta rekening reksa dana ada di SA fintech atau sekitar 77,49%. Hal ini membuktikan bahwa platform digital menjadi sarana yang paling banyak dimanfaatkan oleh investor untuk berinvestasi di pasar modal”, ungkapnya.
Peningkatan juga dicatatkan KSEI dari jumlah aset yang tercatat di KSEI, baik dari saham dan surat berharga lainnya, maupun reksa dana. Jumlah aset saham dan surat berharga lainnya yang tercatat di sistem C-BEST KSEI meningkat 14,86% menjadi 7.715 Triliun pada 20 Desember 2023. Jumlah saham dan surat berharga lainnya juga mengalami peningkatan 16,73% dibandingkan tahun 2022, dengan jumlah yang mencapai 2.874 saham dan surat berharga lainnya.
Sedangkan dari kinerja reksa dana, jumlah Asset Under Management (AUM) yang tercatat di KSEI menurun 3,76% dari Rp797,31 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp767,32 triliun pada 20 Desember 2023, dengan jumlah produk reksa dana yang menurun 6,84% menjadi 2.249 pada 20 Desember 2023. Penurunan data reksa dana merupakan bagian dari dinamika dan perkembangan industri reksa dana di Indonesia.