Bisabasi.id – Jakarta. IHSG pada perdagangan Kamis (17/10), ditutup menguat 1,13% ke level 7735. Dengan transaksi IHSG pada pasar regular yaitu 10,7 Triliun dan pasar nego yaitu 111 Milliar. Sementara itu Investor asing melakukan aksi net buy sebesar 1,2 Triliun di reguler market. Saham yang menjadi pendorong Indeks pada perdagangan kemarin yaitu BREN, BBCA dan BMRI. Indeks sectoral yang mengalami penguatan paling signifikan adalah IDX Basic Industry +2,75% dan IDX Energy +1,13% dan yang mengalami pelemahan adalah IDX Health – 0,93% dan IDX Cyclical -0,62%. Penguatan IHSG pada hari ini merupakan penguatan 5 hari secara berturut-turut. Penguatan IHSG disaat investor focus pada ECB dan bank sentral AS yang mau menurukan suku bunga.
Saham-saham yang menjadi Top Gainer Foreign Net Buy pada perdagangan (15/10), yaitu:
- DNAR +34,68%
- NZIA +33,78%
- PICO +21,54%
Sementara saham-saham yang menjadi top losers:
- MARI -7,46%
- LUCK -5,81%
- NASI -5%
Saham-saham paling banyak dibeli asing (Seluruh pasar)
- BBCA + Rp 344,78 Milliar
- BMRI + 323,3 Milliar
- BRMS + 222,7 Milliar
Saham-saham paling banyak dijual asing (Seluruh pasar)
- BBRI – Rp 191,8 Milliar
- JSMR – Rp 1,43 milliar
- INKP – Rp 19 Milliar
Menutup perdagangan pagi ini (18/10), Indeks dow jones kembali mencetak All Time High yang ditopang oleh data penjualan ritel AS yang meningkat di luar perkiraan sebesar 0,4%, lebih tinggi daripada perkiraan para ekonom yaitu 0,3%.
Secara teknikal posisi IHSG pada hari sudah berada di resisten fibo retracement 61,8% dan membuat IHSG berpotensi rawan aksi profit taking, sehingga bergerak terkoreksi untuk jangka pendeknya. Level resisten yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari ini yaitu 7758 dan 7808, dengan support 7595 dan 7449.
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada hari ini menurut Andhika Cipta Analis PT Kanaka Hita Solvera yaitu BREN, CUAN, INDY, ACES.