Bisa Basi

Ekonom Mirae Sekuritas Sebut BI Harus Intervensi Rupiah

Jakarta, bisabasi.id – Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto menyebut Bank Indonesia (BI) harus bisa melakukan intervensi untuk meredam pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika serikat.

Menurut Rully, intervensi yang bisa dilakukan oleh BI yakni dengan menaikan tingkat suku bunga, meskipun langkah untuk menaikan tingkat suku bunga tersebut akan menuai pro dan kontra bagi para pelaku usaha.

“Naikan suku bunga jadi langkah untuk rupiah tidak makin dalam pelemahannya”, ujarnya dalam acara Media Day Mirae Asset Sekuritas Indonesia di Jakarta. (23/4).

Apalagi, lanjut Rully rupiah terakhir kali mengalami pelemahan hingga menyentuh level ke 16.000-an ketika pandemi covid-19 melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia tahun 2020 silam. Ditambah lagi, dengan pola pergerakan pelamahan nilai tukar ini tidak seperti biasanya. Sehingga, jika tidak ada intervensi dari BI besar kemungkinan rupiah bisa menyentuh dibawah level 16.000 akan sangat lama momentumnya.

“Pergerakan Rupiah dalam jangka menengah masih sangat sulit untuk diprediksi karena sangat dipengaruhi oleh isu global, bukan dipengaruhi oleh kondisi di dalam negeri. Tren pelemahan Rupiah lebih disebabkan oleh sentimen higher-for-longer suku bunga kebijakan the Fed yang kembali menyebabkan volatilitas dan ketidakpastian pasar global,” pungkasnya.

Gubernur BI : Bank Indonesia Akan Intervensi Terhadap Nilai Tukar Rupiah

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo secara tegas memastikan jika pihaknya akan melakukan intervensi untuk memastikan nilai tukar rupiah terjaga. Hal tersebut juga disampaikannya dalam menyikapi perkembangan situasi geopolitik yang terjadi di kawasan Timur Tengah yang diprediksi akan berdampak ke kondisi perekonomian internasional.

“Kami akan memastikan nilai tukar dapat terjaga, dan kami lakukan intervensi baik melalui spot maupun non delivery forward (NFD)”, ujarnya pada Selasa (16/4). (23/4). Bank Indonesia akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah, agar bagaimana menjaga moneter dan fiskal. Meski demikian, pihaknya memastikan BI akan berada di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi.

Baca berita lainnya disini

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top