Bisa Basi

Emas Berpeluang Naik Meski Hadapi Tantangan Kenaikan Suku Bunga

Ilustrasi / Pexels

Jakarta, bisabasi.id – Harga emas hari ini Selasa (6/2) mengalami pergerakan dinamis, dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kebijakan Federal Reserve dan perubahan dalam kondisi ekonomi global. 

Menurut analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, harga emas cenderung memiliki peluang untuk kembali naik, meski dihadapkan pada tantangan kenaikan suku bunga.

Sebelumnya, harga emas mengalami penurunan karena penguatan USD yang dipicu oleh kebijakan The Fed. Namun, prediksi dari Fischer menunjukkan bahwa potensi kenaikan terhadap emas masih memikat bagi investor, terutama karena kondisi perekonomian yang belum membaik. 

“Potensi kenaikan USD dapat membuat harga emas turun lebih dalam, sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut,” kata Andrew Fischer dalam siaran media.

Berdasarkan rangkuman harga emas hari ini, terlihat upaya rebound untuk koreksi setelah penurunan pada sesi Senin kemarin. Harga emas spot naik 0,06% menjadi $2.026,36/oz, sementara harga emas berjangka stabil di kisaran $2.042,55/oz pada pukul 07.25 WIB. Namun, kedua logam kuning ini berakhir melemah 0,7% pada akhir perdagangan Senin (5/2).

Penurunan harga emas di perdagangan Asia pada hari Senin disebabkan oleh kombinasi data pasar tenaga kerja yang kuat dan sikap hawkish Federal Reserve. 

Harga emas turun dari level tertinggi di atas $2.050/oz, dengan prospek kenaikan suku bunga yang tinggi menjadi alasan utama. Emas diperkirakan akan menghadapi support di $2.030,85/oz dan resistance di $2.083,20/oz.

Indeks Dolar AS, yang memantau kinerja greenback, ditutup naik 0,51% pada akhir Senin, mencapai level 104,315. Menurut dia, kerugian awal emas dipicu oleh angka nonfarm payrolls yang jauh lebih kuat dari perkiraan untuk bulan Januari, memberikan The Fed lebih banyak ruang untuk menahan suku bunga lebih tinggi.

Ketua Fed Jerome Powell menegaskan dalam wawancara bahwa bank akan berhati-hati dalam kebijakan moneter tahun ini, membuat trader mengurangi harapan penurunan suku bunga. CME Fedwatch tool menunjukkan bahwa trader hampir sepenuhnya meniadakan peluang pemotongan suku bunga di bulan Maret.

Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi perhatian bagi investasi emas, karena suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan biaya peluang. 

“Meskipun demikian, emas tetap mendapat dukungan dari permintaan safe haven di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah,” jelas Andrew Fischer.

Secara keseluruhan, harga emas masih dalam jangkauan rekor tertinggi yang dicapai pada akhir 2023, dan potensi kenaikan tetap menjadi perhatian utama bagi investor dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top