Bisa Basi

Fokus ke Platform Digital, Emiten Kemasan EPACK Mulai Sasar Produk UMKM

Jakarta, bisabasi.id – PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (IDX:EPAC) menilai pertumbuhan industri kemasan dan permintaan yang tinggi terhadap produk plastik dapat memberikan efek positif bagi kinerja keuangan disepanjang tahun 2024. Manajemen juga melihat dengan penurunan suku bunga BI di 2024 bisa memberi efek positif pada pertumbuhan kegiatan ekonomi.

Untuk itu, manajemen EPAC telah memiliki berbagai strategi bisnis yang bakal dijalani. Salah satu strateginya adalah fokus pada pengembangan dan operasional platform digital.

Direktur Utama PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk Bahar menuturkan, Perseroan melihat adanya kecenderungan di masa depan dimana order akan semakin pendek dan SKU akan semakin banyak, dimana tantangan tersebut hanya dapat dijawab dengan platform digital. Diharapkan, dengan fokus pada pengembangan platform digital bisa mendongkrak sales perusahaan di 2024.

“Melalui platform digital, Perseroan lebih dapat merambah ke banyak sektor, termasuk di dalamnya sektor UMKM dengan berbagai macam produknya”, ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI. (4/1).

Ia pun menambahkan, pada Q1-2024 melihat adanya suatu trend kenaikan di platform digital. Sehingga, manajemen telah merencanakan untuk adanya penambahan line produksi dan diharapkan pada Januari 2024 sudah dapat melakukan aktivitas produksi.

“Dengan adanya penambahan kapasitas melalui mesin tersebut, diharapkan penjualan akan meningkat”,

Sementara itu, perseroan juga telah memiliki rencana untuk dapat melakukan ekspansi pasar ke luar bagian barat Pulau Jawa sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kinerja keuangan disepanjang 2024. Dimana, daerah yang dituju perseroan yakni Makasar, Medan, atau Manado. Daerah tersebut diniliai memiliki UMKM yang cukup banyak.

Berdasarkan laporan keuangan, perseroan mencatat adanya peningkatan sales dari Rp 78.6 milyar menjadi Rp 80.1 milyar, perubahan dari gross loss Rp 9.8 milyar menjadi gross profit Rp 6.8 milyar dan penurunan net loss secara substansial dari -Rp 46.4 milyar menjadi -17.8 milyar.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top