Jakarta, bisabasi.id – PT Homeco Victoria Makmur Tbk berencana mencari pendanaan di pasar modal melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) maksimum sebanyak 808,35 juta saham dengan nilai nominal Rp25 per unit atau setara 17,60% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.
Dalam prospektus ringkasnya, calon emiten penjual alat tulis dan perlengkapan alat rumah tangga ini membanderol harga sahamnya dikisaran antara Rp136 hingga Rp181 per saham. Dengan demikian, perseroan berharap dapat memperoleh dana sekitar Rp109,93 miliar sampai Rp146,31 miliar dari hasil IPO nya nanti.
Di perhelatanya ini, Homeco akan dibantu oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni Binaartha Sekuritas, Samuel Sekuritas Indonesia. Masa penawaran awal rencananya akan dilaksankaan pada tanggal 19 Januari-24 Januari 2024, Tanggal efektif pada 31 Januari 2024. Sehingga Masa penawaran umum dapat dilakukan pada 2-6 Februari 2024, Tanggal penjatahan pada 6 Februari 2024, Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 7 Februari 2024, dan diharapkan Tanggal pencatatan saham di Bursa dapat terlaksana pada 12 Februari 2024.
Bersamaan dengan penawaran umum perdana saham ini, perusahaan juga mengadakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 8,35 juta saham biasa atau sebesar 1,03% dari saham yang ditawarkan saat penawaran umum perdana saham. Program ESA tidak diperuntukan bagi Direksi dan Komisaris Perseroan.
Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini, akan digunakan untuk pelunasan utang perseroan dan untuk modal kerja. Rinciannya adalah, sebesar Rp25 miliar akan dipergunakan untuk pelunasan sebagian utang perseroan kepada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang akan jatuh tempo. Adapun, pembayaran direncanakan akan dilaksanakan paling lambat 1 bulan sejak dana penawaran umum diterima.
Kemudian dana hasil IPO, sebesar Rp25 miliar akan dipergunakan untuk pelunasan sebagian utang usaha perseroan kepada entitas anak PT Trisinar Indopratama (“TSI”). Selanjutnya TSI akan menggunakan dana ini untuk melunasi sebagian utang TSI kepada BCA terhadap fasilitas dengan tingkat bunga yang paling tinggi. Pembayaran utang usaha perseroan kepada TSI akan dilaksanakan paling lambat 1 bulan sejak dana Penawaran Umum diterima.
Dan sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja, antara lain namun tidak terbatas pada pembelian persediaan persediaan bahan penunjang, persediaan barang dagang, pengiriman barang dagang dan biaya pemasaran serta biaya operasional lainnya.