Bisa Basi

HUT ke-32, BEI Ungkap Masih Ada PR yang Harus Diselesaikan

Jakarta, bisabasi.id – Memperingati hari ulang tahun ke-32, BEI mengaku bersyukur selama perjalanannya selama ini terus mengalami pertumbuhan baik dari sisi pertumbuhan investor, jumlah perusahaan tercatat, dan nilai transaksi juga terus meningkat. Meski demikian, otoritas pasar modal tidak ingin terlena dengan pencapaian yang telah diraih sejauh ini. Pasalnya, masih ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang sangat berat dan harus bisa diselesaikan dengan baik.

Direktur Pengembangan Perusahaan BEI, Jeffrey Hendrik menyampaikan, ke depannya masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang sangat berat dan harus segera diselesaikan. Adapun, pekerjaan rumah yang sangat krusial untuk segera diselesaikan BEI yakni pendalaman pasar dan perlindungan terhadap investor.

“PR krusial kita adalah pendalaman pasar, itu satu hal yang harus diperhatikan. Kita harus melihat kalau pasar kita bertumbuh iya, tapi bisa lebih dalam baik dari sisi produk dan investor. Itu PR yang mesti kita kerjakan bersama – sama,” kata Jeffrey saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta. (17/7).

Menurut Jeffrey, pendalaman pasar yang dimaksud dari sisi produk yakni tidak hanya mengandalkan produk ekuitas saja. Di mana, pada saat ini kenyataannya masih mengandalkan produk tersebut. Padahal, masih banyak produk yang bisa dikembangkan seperti derivatif dan ETF emas. Upaya itu merupakan komitmen BEI dalam memperdalam pasar.

“Sekarang sebagian besar investor belum paham untuk butuh hedging, karna transaksinya hanya secara konvesnional di equity,” imbuhnya.

Sementara, jika dilihat dari sisi demand untuk pendalaman pasar. Jeffrey mengatakan bahwa saat ini tingkat partisipasi investor retail di pasar modal Indonesia baru 13 juta dari total penduduk yang mencapai 270 juta. Sedangkan, investor institusi maupun investor asing juga masih ada ruang untuk bisa diperdalam. Sehingga, jika pendalaman pasar ini sudah berjalan dengan maksimal akan memberikan dampak terhadap rasio nilai kapitalisasi pasar modal di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi bisa meningkat.

“Pilihan produk makin banyak, investor makin banyak dan besar. Rasio market cap terhadap GDP bisa lebih baik. Ada beberapa negara yang mencpai 2x dari GDP nya, sedangkan Indonesia hanya 45%,” pungkasnya.

Selain itu, PR selanjutnya yang harus diselesaikan BEI yakni masalah perlindungan investor. Disini, BEI berencana untuk membuat satu regulasi yang dapat melindungi para investornya. Tidak hanya sampai disitu, otoritas pasar modal ini terus melakukan edukasi kepada para investor yang sudah aktif maupun calon investor untuk memperhatikan profil resiko portofolionya masing – masing.

“Yang kedua perliundungan investor, itu harus ditingkatkan dengan dinamika yang ada perlindungannya harus dilakukan,” tutup Jeffrey.

Berdasarkan data BEI per Juni 2024, saat ini jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 900 ribu investor. Hal itu dianggap sejalan dengan target pertumbuhan investor di tahun ini sebanyak 2 juta investor.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top