Jakarta, bisabasi.id – PT Indika Energy Tbk (INDY) di sepanjang triwulan III-2024 membukukan penurunan pendapatan sebesar $1,78 miliar atau turun 22,4% dari sebelumnya $2,29 miliar di periode yang sama tahun 2023. Penurunan pendapatan tersebut berasal dari Kideco Jaya Agung yang mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 17,7% menjadi $1,4 miliar.
Berdasarkan data Indika Energy, Kideco menjual 23,2 juta ton batubara. Di mana, volume penjualan itu mengalami peningkatan 2,7% jika dibandingkan dengan 22,6 juta ton batubara di periode yang sama tahun 2023.
Dalam keterbukaan informasi BEI, manajemen Indika Energy menyampaikan bahwa Kideco sendiri telah mengalokasikan 8,6 juta ton batubara atau 37% dari volume penjualannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sepanjang Januari hingga September 2024. Alokasi tersebut, telah melampaui persyaratan domestic market obligation (DMO) sebesar 25% yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Kinerja Keuangan Indika Energy di Q3-2024 Ambles
Selain itu, penurunan pendapatan emiten yang digawangi oleh Arsjad Rasjid ini dikontribusikan oleh Indika Indonesia Resources yakni sebesar 60,4% dari $351,1 juta di triwulan III-2023 menjadi $138,9 juta di triwulan III-2024.
“Hal ini disebabkan karena divestasi perusahaan tambang batubara Multi Tambangjaya Utama (MUTU) dan kontribusi dari bisnis perdagangan batubara yang menurun,” kata manajemen INDY. (18/11).
Emiten berkode INDY ini juga mencatat pendapatan Tripatra menurun 15,1% secar YoY menjadi $157,3 juta per triwulan III-2024 yang disebabkan oleh penurunan kontribusi proyek BP Tangguh.
Sementara, sepanjang Januari – September 2024 Indika Energy membukukan penurunan harga pokok penjualan (COGS) sebesar 18,5% menjadi $1,51 miliar. Sedangkan, dari sisi profitabilitas laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk INDY turun menjadi $34,4 juta di triwulan III-2024.