Bisa Basi

Kolaborasi Bursa Se-Asean untuk Mengembangkan Asean Interconnected Sustainability Ecosystem

Jakarta, bisabasi.id – Bursa Malaysia Berhad (Bursa Malaysia), Bursa Efek Indonesia (IDX), Stock Exchange of Thailand (SET), dan Singapore Exchange (SGX Group), telah mengumumkan kolaborasi dalam ASEAN Interconnected Sustainability Ecosystem (ASEAN-ISE).

Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka mendukung pembangunan keberlanjutan di kawasan ASEAN melalui penerapan keterbukaan aspek-aspek ESG yang disepakati (Common ESG Metrics) di sistem yang dimiliki Bursa-bursa yang berpartisipasi.

ASEAN-ISE telah diresmikan pada pertemuan antara bursa yang berpartisipasi dalam kolaborasi tersebut, yang menyepakati struktur tata kelola dasar dan cetak biru operasional untuk membangun interconnected sustainability ecosystem.

Nantinya, Bursa Malaysia akan berperan sebagai Sekretariat ASEAN-ISE untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian tujuan kerja sama. Hasil yang diharapkan dari inisiatif ASEAN-ISE meliputi menciptakan ekosistem ESG yang terintegrasi untuk mendorong kemajuan pembangunan keberlanjutan di ASEAN, memfasilitasi bursa-bursa yang berpartisipasi untuk mengembangkan sistem dengan skala ekonomi melalui efisiensi biaya dan waktu implementasi yang lebih cepat dengan solusi yang sesuai dengan tujuannya, dan memberdayakan bursa-bursa yang berpartisipasi untuk secara proaktif mendorong perusahaan tercatat untuk ESG-compliant dalam memaksimalkan nilai bisnis melalui keterbukaan informasi yang berkualitas.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan kolaborasi yang kuat dan dilakukan antara bursa di kawasan ASEAN ini bertujuan untuk mendukung ekosistem keuangan keberlanjutan khususnya di sektor pasar modal ASEAN. Ia juga merespon dengan bergabungnya Singapore Exchange (SGX Group) ke dalam Interconnected Sustainability Ecosystem.

“Hal ini merupakan sebuah kemajuan dalam mendorong implementasi ASEAN Common ESG Core Metrics yang barubaru ini diumumkan dan mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab di antara perusahaan tercatat di bursa ASEAN”, ujar Iman Rachman, Direktur Utama IDX”, kata Iman melalui keterangan tertulisnya. (16/2).

Hal senada juga disampaikan oleh CEO Bursa Malaysia Datuk Muhamad Umar Swift, dimana ia menambahkan pihaknya ingin menciptakan ekosistem yang terbuka dan inklusif yang di dalamnya terdapat bursa yang berpartisipasi di ASEAN dapat mengoperasikan infrastruktur data yang terpercaya dan selaras secara fundamental.

“Hal ini akan didukung oleh rangkaian solusi komprehensif berbasis modular, sesuai tujuan dan memperhatikan efisiensi biaya yang dapat diterapkan sebagai respons terhadap kebutuhan dan kondisi pasar spesifik pada Bursa-bursa yang berpartisipasi”, tegas Datuk Umar.

Sementara itu, CEO SGX Group Loh Boon Chye berharap dengan adanya kolaborasi ini dapat melakukan standardisasi data guna menciptakan interoperable datasets yang akan memperkuat upaya kolektif kita mendorong pembiayaan menuju upaya keberlanjutan dan mengatasi perubahan iklim di wilayah ASEAN.

“SGX telah meluncurkan ESGenome, sebuah portal data online bagi perusahaan publik untuk memfasilitasi pelaporan terkait keberlanjutan dan perubahan iklim”, tutup Loh Boon Chye.

Sebagai bagian dari implementasi ASEAN-ISE, bursa yang berpartisipasi telah menyepakati deliverables dari kolaborasi tersebut yang mempertimbangkan kondisi dan tingkat kesiapan di masing-masing pasar. Oleh karena itu, Bursa-bursa yang berpartisipasi akan berkomitmen untuk mengadopsi dan menerapkan “ASEAN Exchanges Common ESG Metrics” dalam platform pelaporan ESG.

Bursa-bursa yang berpartisipasi akan berkumpul kembali menyelesaikan rincian implementasi sebelum meresmikan ISE Governance Framework and Operating Structure pada 37th ASEAN Exchanges CEOs Meeting, yang dijadwalkan untuk diadakan pada bulan Juli 2024 di Malaysia.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top