Bisa Basi

Laba Bersih BEI Ambles 40,3%, Ini Faktor Penyebabnya

Jakarta, bisabasi.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat di sepanjang tahun 2023 laba bersih mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni 40,3% dari sebelumnya Rp 2,91 triliun menjadi Rp 578,67 miliar.

Merosotnya laba bersih BEI di sepanjang 2023 didorong oleh naiknya beban operasional sebesar Rp 1,82 triliun atau 7,6% dibandingkan tahun 2022. Naiknya beban operasional tersebut dapat terlihat dari, gaji dan tunjangan karyawan yang naik 30,7% atau menjadi Rp 767,34 miliar.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menyampaikan, BEI mampu menjaga perimbangan antara aset, liabilitas, dan ekuitas. Meskipun terdeviasi dari tahun sebelumnya, Perusahaan mampu menjaga kondisi likuiditas dan kesinambungan solvabilitas ke depan sebagai langkah fundamental untuk menjaga kelangsungan usaha hingga masa-masa mendatang.

“Selain itu, BEI masih membukukan kinerja rasio keuangan yang kompetitif dibandingkan bursa-bursa regional. Efektivitas kinerja keuangan BEI juga ditujukan dengan aktivitas belanja investasi yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebagai upaya menjaga kesinambungan usaha perseroan serta pengembangan pasar modal Indonesia”, kata Iman dalam Konfrensi Pers RUPST BEI di Jakarta. (26/6).

Disisi lain, Iman melanjutkan dari segi likuiditas pasar saham, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) mencapai Rp10,7 triliun atau turun 27% dibandingkan posisi akhir tahun 2022 lalu yakni Rp14,7 triliun.

Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,18 juta kali transaksi atau turun 9,7% dibandingkan akhir tahun 2022. Penurunan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian yang berada pada posisi 19,8 miliar saham atau turun 17,3% dibandingkan akhir tahun 2022.

“Meskipun mayoritas aktivitas transaksi mengalami penurunan, beberapa indikator perdagangan tersebut masih mencatatkan rekor-rekor baru, yakni kapitalisasi pasar tertinggi pada 28 Desember 2023 yang mencapai Rp11.762 triliun. Selain itu, terdapat juga rekor dari sisi volume transaksi harian tertinggi yang mencapai 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023”, tutupnya.

Pendapatan BEI Turun 14,1% Jadi Rp 2,5 Triliun

Berdasarkan laporan keuangan BEI, jumlah pendapatan mengalami penurunan sebesar Rp 2,5 triliun atau 14,1% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, Laba Sebelum Pajak Final dan Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp 674,91 miliar turun 44,4%. Laba Sebelum Pajak Penghasilan juga turun 46,1% menjadi Rp 642,84 miliar, dan Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp 64,17 miliar atau ambles 128,5%. Jasa Transaksi Efek juga ikut mengalami penurunan 29,0% menjadi Rp 913,67 miliar. Serta, Pendapatan Usaha Terkait Transaksi Bursa sebesar  Rp 1,83 triliun turun 23,0%.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top