Jakarta, Bisabasi.id – PT Mandiri Manajemen Investasi atau Mandiri Investasi resmi meluncurkan produk Reksa Dana Indeks Mandiri ETF Sri-Kehati. Produk tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEl) dan dapat diperjualbelikan di BEI dengan kode perdagangan XMSK.
Reksa dana terbaru yang diluncurkan menggunakan saham-saham pada indeks Sri-Kehati sebagai underlying asset-nya. Sesuai namanya, indeks tersebut berisi sejumlah emiten yang mengedepankan prinsip kepedulian terhadap lingkungan, sosial dan governance (environment, social and governance/ESG) pada seluruh aspek bisnis dan operasionalnya.
Direktur Utama Mandiri Investasi, Aliyahdin Saugi mengatakan ada sejumlah kelebihan yang ditawarkan produk Mandiri ETF Sri-Kehati dibanding produk reksa dana lain antara lain, memberikan return atau imbal hasil investasi optimal, setara dengan kinerja Indeks Sri-Kehati yang memiliki performa sangat baik.
“Potensi tersebut tercermin dari kinerja Indeks Sri-Kehati yang lebih unggul dibandingkan indeks ESG lainnya, seperti IDX ESG Leaders dan MSCI Indonesia ESG Universal, serta IHSG selama tiga tahun terakhir,” tutur pria yang akrab dipanggil Adi itu di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (18/7/2024).
Adi menjelaskan, kebijakan Investasi dari produk ini adalah minimum 80 persen dan maksimum seluruhnya dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di BEI, serta terdaftar dalam Indeks Sri-Kehati dan minimum 0 persen dan maksimum 20 persen dari NAB pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun dan/atau deposito, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
Investasi pada saham-saham yang terdaftar dalam Indeks Sri-Kehati tersebut akan berjumlah sekurang-kurangnya 80 persen dari keseluruhan saham yang terdaftar dalam Indeks Sri-Kehati. Sedangkan porsi tiap-tiap saham akan ditentukan secara prorata mengikuti bobot (weighting) masing-masing saham terhadap Indeks Sri-Kehati.
“Di mana pembobotan atas masing-masing saham adalah paling kurang 80 persen dan paling banyak 120 persen dari bobot masing-masing saham yang bersangkutan dalam Indeks Sri-Kehati,” ujar Adi.
Untuk produk terbaru ini, Mandiri Investasi menargetkan total dana kelolaan sebesar Rp100 miliar hingga akhir tahun 2024 ini. Perusahaan optimistis target tersebut tercapai berdasarkan asumsi bahwa indeks Sri-Kehati akan tumbuh 35 persen setiap tahunnya.