Jakarta, bisabasi.id – Seiring meningkatnya kepedulian masyarakat akan penggunaan produk-produk yang berkelanjutan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) optimis akan prospek masa depan industri kemasan kertas karena permintaan yang diperkirakan akan terus meningkat. Oleh karena itu, Perseroan melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru di Batang dengan pengunaan bahan bakar cangkang sawit yang akan memproduksi produk carton box dan produk pre-print.
Melalui ekspansi tersebut, Perseroan berpotensi membuat pijakan yang solid untuk menyongsong pertumbuhan pesat permintaan kemasan kertas ramah lingkungan dari perusahaan global. Dalam laporan berjudul “The Future of E- commerce Packaging to 2027”, Smithers optimis pangsa pasar kemasan kertas global akan menyentuh US$101,7 miliar atau setara Rp1.576 triliun pada tahun 2027, meningkat jauh dari US$34,7 miliar di 2019 dan dari ekspektasi tahun 2022 yang ada di angka US$63,6 miliar.
“Dalam situasi pasar yang penuh tantangan akibat adanya kelebihan pasokan kertas OCC di pasar dunia, kami memilih untuk tetap fokus meningkatkan kinerja langkah-demi-langkah. Selain carton box, produk-produk SMKL lainnya seperti pre-print, offset, dan rigid box mengalami pemulihan yang solid di Q3 2023. Kami optimis bahwa perbaikan permintaan akan terus berlanjut.” kata Presiden Direktur SMKL, Ang Kinardo.
Pada 9M23 ini, SMKL mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,3 triliun, turun 22,0% YoY. Penurunan ini terjadi karena penurunan harga jual carton box akibat penurunan harga OCC (Old Corrugated Cardboard) di pasar dunia. Terlepas dari tantangan yang dihadapi, SMKL berhasil menunjukkan kinerja yang kuat dengan mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 6,7% QoQ di Q3 2023 ini. Pencapaian ini tidak lepas dari pertumbuhan substansial pada segmen produk lain yang menawarkan value added dan margin kotor yang lebih tinggi.
Dalam hal ini, segmen Produk Offset mengalami pertumbuhan sebesar 14,6% QoQ, sementara Rigid Boxes mengalami pertumbuhan yang mengesankan sebesar 182,3% QoQ. Keberhasilan ini menghasilkan laba kotor yang kuat bagi Perseroan, yaitu sebesar Rp 69,0 miliar pada Q3 2023, yang mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 30,8% QoQ. Oleh karena itu, Perseroan berhasil membukukan total laba kotor sebesar Rp 205,2 miliar pada 9M23. Perusahaan membukukan laba bersih di Q3 2023 yang mencapai Rp 4,8 miliar, tumbuh substansial sebesar 140,9% QoQ. Dengan pertumbuhan tersebut, Perseroan mencatatkan total laba bersih sebesar Rp 8,9 miliar untuk periode 9M23.