Bisa Basi

Perluas Layanan Digital, KSEI Siapkan 3 Rencana Strategis di 2024

Jakarta, bisabasi.id – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berupaya menciptakan inovasi terbaik yang terbaik untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia. Untuk itu, KSEI telah memiliki beberapa program strategis yang terkait dengan pengembangan infrastruktur. Dari beberapa program strategis yang telah dirumuskan, tiga diantaranya siap diimplementasikan mulai Q1 tahun 2024

Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi Dharma Setyadi mengatakan, KSEI telah mengembangkan platform untuk layanan administrasi prinsip mengenali nasabah (LAPMN) yang diberi nama CORES.KSEI (centralized investor data management system).

Pengembangan platform LAPMN mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah (LAPMN) yang diterbitkan 8 Agustus 2023. Dengan CORES.KSEI, pemakai jasa dan investor pasar modal dapat menggunakan platform terpusat untuk digitalisasi data dan dokumen KYC nasabah, sehingga dapat dilakukan sharing data KYC pada proses pembukaan rekening berikutnya agar lebih efisien dan tidak diperlukan proses berulang.

“KSEI berharap platform CORES.KSEI dapat mendukung akselerasi pendalaman pasar melalui kemudahan proses consumer due diligence di sisi Penyedia Jasa Keuangan dan nasabah, sehingga jumlah investor di pasar modal dapat tumbuh lebih cepat melalui platform yang berbasis elektronik dan fintech.” ujarnya dalam acara Media Gathering di Jakarta. (27/12).

Dharma menambahkan, KSEI juga telah siap untuk merealisasikan pengembangan terkait alternatif penyimpanan dana nasabah pada Sub Rekening Efek (SRE) dan Invesor Fund Unit Account (IFUA). SRE maupun IFUA merupakan rekening yang digunakan untuk proses transaksi di pasar modal, yaitu SRE untuk instrumen efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang, serta IFUA untuk instrumen reksa dana. Pemanfaatan SRE dan IFUA sebagai alternatif penyimpanan dana nasabah pasar modal ini bertujuan untuk memudahkan investor khususnya individu, mulai dari pembukaan rekening investasi, saat melakukan transaksi hingga penyelesaian transaksi.

“SRE dan IFUA sebagai alternatif penyimpanan dana nasabah dapat menjadi pilihan bagi investor untuk menyimpan dana yang digunakan untuk transaksi pasar modal selain Rekening Dana Nasabah (RDN) yang saat ini diterapkan”, tambahnya.

Selain 3 rencana strategis yang siap implementasi tahun mendatang, KSEI memiliki beberapa rencana strategis lain yang meliputi perluasan Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST) dan perluasan fitur eASY.KSEI. Perluasan S-MULTIVEST dilakukan agar dapat digunakan untuk industri asuransi dan dana pensiun. Sebelumnya, S-MULTIVEST yang merupakan pengembangan sistem S-INVEST, telah diluncurkan pada tahun 2020 untuk mendukung implementasi program pemerintah yaitu Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA). S-MULTIVEST untuk industri asuransi dan dana pensiun diharapkan sudah dapat terealisasi mulai tahun 2024.

Untuk memperluas fungsi eASY.KSEI, yang merupakan platform untuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) online, KSEI tengah menambahkan fitur baru untuk mendukung penyelenggaraan RUPS online jenis Efek lainnya.

Sebelumnya, KSEI telah meluncurkan EASY.KSEI sejak tahun 2020 yang dapat digunakan untuk penyelenggaran RUPS online efek bersifat ekuitas. Pengembangan eASY.KSEI dilakukan KSEI untuk mendukung penggunaan platform tersebut dalam penatausahaan dan penyelenggaran RUPS online untuk Efek Bersifat Utang, Efek Obligasi Syariah dan Unit Penyertaan.

Pengembangan ini merupakan program multi-years yang ditargetkan untuk terealisasi mulai tahun 2024.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top