Jakarta, bisabasi.id – Manajemen PT PP Presisi Tbk (IDX:PPRE) menargetkan tahun 2024 kontrak baru sebesar Rp 8 triliun. Di mana, porsi kontrak baru perseroan tersebut akan ditopang dari jasa pertambangan yakni sebesar Rp 5,2 triliun.
Target kontrak baru yang dicanangkan oleh perseroan di tahun depan jika dibandingkan dengan target kontrak di 2023 mengalami penurunan 3,1 persen. Sementara, hingga sembilan bulan pertama tahun 2023 PPRE berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 4,96 triliun atau naik 69 persen.
Direktur Utama PT PP Presisi I Gede Upeksa Negara menjelaskan dengan perolehan kontrak baru yang berasal dari jasa pertambangan, ke depannya perseroan akan fokus pada pengembangan bisnis jasa pertambangan. Hal tersebut juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam program hilirisasi tambang.
“PP Presisi telah membidik beberapa potensial market pada jasa pertambangan yang didapat secara berkesinambungan maupun potensial market tambang lainnya, untuk menggenjot revenue untuk meningkatkan value added bagi seluruh pemangku kepentingan”, ujarnya dalam paparan publik secara daring. (21/12).
Ia menambahkan, dengan perolehan kontrak baru di tahun 2024 sebesar Rp 8 triliun dapat menambah penjualan sebesar Rp 1,5 triliun. Sedangkan, untuk nilai penjualan yang berasal dari proyek lanjutan tahun 2023 sebesar Rp 4,3 triliun
“Jadi target penjualan tahun 2024 dari total kontrak kerja 2023 dan 2024 diperkirakan mencapai Rp5,9 triliun,” kata dia.
PPRE mengalokasikan anggaran untuk belanja modal Rp 920 miliar yang nantinya akan digunakan sebagian besar untuk menopang target di sector pertambangan. Perseroan juga berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 800 miliar bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang telah efektif sejak tahun 2022 guna menutupi kebutuhan belanja modal tahun depan.