Jakarta, bisabasi.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terus berupaya untuk mendorong likuiditas pasar karbon dari sisi demand dan supply baik pasar domestik maupun internasional sesuai dengan peraturan dan regulasi pemerintah.
Untuk mewujudkan upaya ini, BEI akan senantiasa aktif berkoordinasi dan bersinergi dengan OJK, Kementerian terkait, dan pelaku pasar untuk menyempurnakan mekanisme perdagangan karbon, memberikan edukasi berkelanjutan, menyelaraskan pengembangan investasi Environmental, Social & Governance (ESG) di pasar modal dengan perdagangan karbon.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, perjalanan bursa karbon di Indonesia selama setahun terakhir ini menunjukan tren yang positif. Hal ini terlihat dari, kenaikan jumlah Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang diperdagangkan dari 459.953 ton CO2e menjadi sebesar 613.894 ton CO2e, dengan nilai transaksi meningkat dari Rp29,21 miliar menjadi Rp37,06 miliar.
Kemudian, dari jumlah volume transaksi tersebut, sebanyak total 420.029 ton CO2e telah digunakan.
“Kita perlu support semua pihak, karena kalau tau bursa karbon kan perdagangan secondary jadi kita hanya menerima jumlah yang ada dan kita perdagangkan di Bursa,” kata Iman usai Acara Peringatan 1 Tahun Bursa Karbon di BEI. (3/10).
Iman menambahkan, BEI melalui IDXCarbon optimis perdagangan karbon di Indonesia mampu terus bertumbuh dan membantu Indonesia dalam upaya mencapai target penurunan emisi nasional.
“Target pengguna jasa Bursa Karbon sebanyak 100 sampai akhir tahun ini,” tutupnya.
Saat ini telah terdapat 3 (tiga) proyek SPE-GRK yang telah dicatatkan di IDXCarbon yaitu proyek Pertamina Geothermal Lahendong, PLTGU di Muara Karang milik PLN, dan PLTM di Gunung Wugul milik grup PLN. Dengan hadirnya proyek-proyek tersebut, unit karbon yang dicatatkan bertumbuh dari 842.950 ton CO2e pada 26 September 2023 menjadi 1.777.141 ton CO2e pada 26 September 2024, dengan jumlah unit karbon tersedia setelah retirement sebanyak 1.357.112 ton CO2e.
Dalam periode yang sama, jumlah pengguna jasa juga bertumbuh cukup signifikan dari hanya 16 Pengguna Jasa di hari peluncuran menjadi 81 Pengguna Jasa.