Blora, bisabasi.id – Guna meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan, OJK secara aktif terus menerus melakukan edukasi bagi kalangan perempuan, guru dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut juga sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNKLI) 2021 – 2025 dan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menjelaskan bahwa peran strategis perempuan baik dalam keluarga, lingkungan sosial dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Perempuan berperan sebagai ‘bendahara’ dan guru pertama bagi anak dalam keluarga. Selain itu, banyak perempuan juga berprofesi sebagai guru dan pelaku UMKM. Sehingga, peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh perempuan. Keterampilan literasi keuangan yang baik diperlukan untuk membuat keputusan pengelolaan keuangan keluarga dan usaha secara lebih bijak” kata Friderica. (7/12).
Lebih lanjut Friderica juga menambahkan, pemberdayaan literasi keuangan terhadap perempuan juga dapat mewujudkan generasi muda yang cakap keuangan. Selain itu, perempuan juga berperan dalam mengedukasi siswa untuk dapat memiliki kemampuan pengelolaan keuangan yang baik sejak dini.
“Dengan literasi keuangan yang mumpuni, perempuan pelaku UMKM juga akan mampu mengelola usaha yang dimiliki dengan baik. Sehingga, jika UMKM di daerah bertumbuh dengan baik maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dimaksud”, tambahnya.
OJK terus melakukan berbagai program edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat, baik dengan menyelenggarakan edukasi keuangan secara tatap mula (offline) dan daring (online) secara masif. OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat. Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan syariah bagi para Ibu, OJK memiliki program Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS).
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BPD Jawa Tengah kepada tiga orang nasabah yaitu KUR Super Mikro senilai Rp10 juta, KUR Mikro senilai Rp100 juta, dan KUR Kecil senilai Rp200 juta. Selain itu, dalam rangka mengapresiasi kontribusi guru dan pelaku UMKM dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi daerah, PT Pegadaian juga memberikan secara simbolis tiga tabungan emas kepada perwakilan guru dan tiga tabungan emas bagi pelaku UMKM dengan nominal masing-masing Rp500 ribu.