Jakarta, bisabasi.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai kapitalisasi pasar atau market cap disepanjang 2023 sebesar Rp 11.762 triliun. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Tidak hanya itu, rekor baru yang ditorehkan BEI sepanjang 2023 yakni dari sisi volume transaksi harian tertinggi sebesar 89 miliar lembar saham.
Sementara itu, dari sisi supply jumlah perusahaan yang tercatat di BEI mencapai 903 perusahaan. Dan berdasarkan laporan dari EY Global IPO Trends 2023, BEI berhasil menduduki peringkat ke-6 dari segi jumlah IPO, serta peringkat ke-9 dari segi total fund-raised diantara bursa global.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menjelaskan bahwa pencapaian yang telah diraih sepanjang tahun 2023 merupakan kerja keras dari seluruh stakeholder di pasar modal Indonesia baik dari SRO, dan dukungan dari OJK. BEI bersama SRO terus berupaya menjaga kelangsungan pertumbuhan pasar modal Indonesia ke depan.
Tidak hanya itu, BEI terus berupaya untuk menjaring calon perusahaan tercatat, seperti memberikan edukasi terkait IPO dalam bentuk seminar, coaching clinic, masterclass, one-on-one, baik di pusat atau di daerah melalui Kantor Perwakilan BEI.
“Terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai angka Rp11.762 triliun pada 28 Desember 2023”, ujarnya dalam Konfrensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2023 di Gedung Bursa Efek Indonesia. (29/12).
Iman juga menambahkan, pencapaian rekor ini juga tercermin dari peningkatan jumlah investor yang ada di pasar modal Indonesia. Di mana, saat ini jumlah investor mencapai 12,16 juta investor dan partisipasi investor retail juga turut mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah investor saat ini mencerminkan keyakinan terhadap industri pasar modal masih terjaga ditengah tantangan ekonomi global.
“Hal ini mencerminkan keyakinan investor yang masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan berbagai tantangan serta situasi ekonomi global dan domestik”, tambahnya.
Sepanjang tahun 2023, BEI telah meluncurkan sejumlah produk, layanan, dan kebijakan baru, di antaranya adalah normalisasi jam perdagangan pada 3 April 2023, normalisasi batas Auto Rejection Bawah (ARB) tahap 1 pada 5 Juni 2023, peluncuran Indeks Papan Akselerasi pada 31 Mei 2023, peluncuran Papan Pemantauan Khusus Hybrid pada 12 Juni 2023, dan peluncuran New IDX Mobile pada 13 Juli 2023. Selanjutnya, terdapat pula peluncuran New PLTE, Mofids & Daily Watching (DW) pada 31 Juli 2023, serta peluncuran kampanye “Aku Investor Saham” pada 10 Agustus 2023. Normalisasi jam perdagangan SPPA dan pelaporan melalui PLTE dilakukan pada 14 Agustus 2023, dan normalisasi batas Auto Rejection Bawah (ARB) tahap 2 pada 4 September 2023. BEI juga telah mendapatkan penilaian ESG Risk Rating oleh Sustainalytics dengan nilai sebesar 16,9 yang termasuk kategori “Low Risk” pada 12 September 2023. Sebagai upaya untuk menambah alternatif acuan investasi subsektor bank, BEI dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) meluncurkan Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank pada 4 Oktober 2023.
Tahun 2024 dan ke depannya akan penuh dengan berbagai tantangan baru. Memperhatikan hal tersebut, BEI memiliki tiga fokus utama, yakni Market Deepening; Investor Protection; dan Regional Synergy and Connectivity. Fokus ini bertujuan untuk menumbuhkan sejumlah produk dan layanan yang kredibel bagi seluruh stakeholders dengan didukung pemanfaatan teknologi terkini, serta mampu melindungi kepentingan investor pasar modal.