Bisa Basi

Bangun Infrastruktur Pertambangan, RMKE Anggarkan Capex Rp 476 Miliar

Jakarta, bisabasi.id – PT RMK Energy Tbk (RMKE) disepanjang 2024 telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 476 miliar. Nantinya, dana belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk pembangunan infrastruktur pertambangan.

Adapun infrastruktur yang akan dibangun perseroan yakni hauling road. Dimana, hauling road tersebut dapat menghubungkan stasiun loading milik perusahaan di Gunung Megang ke tambang milik PT Bukit Asam Tbk yang berlokasi di area Bangko.

Direktur Utama PT RMK Energy Tbk Vincent Saputra menyampaikan, Perseroan masih dapat mempertahankan kinerja positif dengan segmen jasa yang menjadi penopang kinerja tahun 2023.

Hingga akhir tahun 2023, secara rata-rata RMKE telah mencapai target internal yang telah disesuaikan sebesar 96,9% dengan kinerja laba bersih yang berkelanjutan.

“Pada tahun 2024, Manajemen lebih optimistis dengan tuntasnya kendala operasional dengan pemenuhan sanksi administrasi ke regulator dan RMKE siap fokus pada aktivitas operasional ke depannya,” ungkap Vincent. (19/4)

Sementara, Direktur Keuangan PT RMK Energy Tbk Jennifer Angeline mengatakan proyek pembangunan hauling road ditargetkan rampung di kuartal pertama tahun 2025. Sementara itu, RMKE juga akan menjalin kerja sama dengan tambang-tambang potensial untuk meningkatkan volume penjualan dan jasa batubara serta mengoptimalkan kolaborasi RMK Grup Indonesia untuk tingkatkan kinerja secara grup.

“Dengan selesainya fasilitas pendukung pertambangan hauling road tersebut, RMKE dapat menjalin kerja sama dengan tambang-tambang potensial di Sumatera Selatan untuk meningkatkan volume penjualan dan jasa batubara ke depannya”, pungkasnya.

Jennifer menambahkan, perusahaan masih melihat peluang pada bisnis ini hingga nantinya akan tercapai komposisi yang seimbang antara energi fosil dan EBT. Selain itu, RMKE juga akan terus menerapkan good mining practice pada kegiatan operasional pertambangannya untuk meminimalisasi dampak negatif di lingkungan sekitar area operasional.

“Kami menargetkan muatan tongkang tahun 2024 sebesar 9,9 juta MT batubara dan volume penjualan batubara sebesar 3,5 juta MT yang berasal dari produksi in-house sebesar 1,2 juta MT”, tutupnya.

Berdasarkan laporan keuangan di tahun 2023, RMKE berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,6 triliun atau sedikit turun sebesar 6,6% YoY, namun pendapatan tersebut telah mencapai target yang telah disesuaikan Perseroan sebesar 100%. Dampak negatif dari tutupnya operasional Perseroan selama 3 bulan terakhir dapat diminimalisasi dengan pertumbuhan pendapatan dari segmen jasa sebesar 24,0% YoY menjadi Rp769,5 miliar.

Secara total, pendapatan usaha tidak terdampak signifikan karena ditopang oleh kinerja operasional yang dapat dipertahankan dan dipacu pada akhir tahun 2023 dengan volume muatan tongkang sebanyak 7,6 juta MT batubara, sedikit turun sebesar 3,2% YoY dan volume penjualan batubara sebesar 2,4 juta MT batubara atau sedikit turun 5,4% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dengan memacu kinerja akhir tahun tersebut, RMKE berhasil mempertahankan laba kotor dari segmen jasa tumbuh sebesar 42,1% YoY menjadi Rp230,1 miliar. Secara total, RMKE berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp489,1 miliar atau turun sebesar 16,9% YoY. Dengan upaya yang dilakukan Perseroan pada periode akhir tahun 2023, RMKE berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp308,9 miliar.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top