Bisa Basi

Kena Serangan Jantung, Ekonom Faisal Basri Meninggal Dunia

Jakarta, bisabasi.id – Ekonom senior INDEF Faisal Basri wafat di usia 65 tahun pada Kamis, 5 September 2024. Faisal meninggal pada pukul 03.50 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.

Adik bungsu Faisal Basri yakni Ramdan Malik menjelaskan, sebelumnya ekonom senior ini menjalani aktifitas terakhirnya saat diundang sebagai ekonom oleh kelompok petani di Dairi, Sumatera Utara, pada Rabu (28/8) kemarin.

Menurut Ramdan, ketika itu Faisal menempuh perjalanan selama 6 jam dengan menggunakan mobil. Dan, selama di perjalanan Faisal juga tidak menggunakan AC dan memilih membuka kaca jendela di sepanjang perjalanan menuju Dairi, Sumatera Utara.

“Setelahnya, Faisal tiba di rumah pada Sabtu (31/8) dalam kondisi lemas. Kendati demikian, Faisal saat itu masih enggan untuk berobat ke Rumah Sakit,” katanya di Kediaman Faisal. (5/9).

Keesokan harinya, kondisi Faisal mulai memburuk hingga terlihat pucat dan berkeringat. Pada saat itu, Faisal baru mau berobat ke Rumah Sakit setelah dibujuk oleh putrinya.

Akibat kondisi Faisal itu, Ramdan menyebut kakanya langsung mendapatkan perawatan intensif di ICU pada Senin Sore. Ia mengatakan kondisinya kemudian mulai stabil pada Rabu (4/9) malam.

“Hari ini rencana mau kateter jam 7.30 pagi. Saya sudah siap ma uke sana tapi ternyata subuh tadi sudah tidak ada,” jelasnya.

Faisal Basri Dikenal sebagai Ekonom yang Kritis Terhadap Pemerintahan

Semasa hidupnya, Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) ini dikenal sebagai sosok ekonom yang kerap mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Apalagi, ketika Presiden Jokowi membuat kebijakan penghiliran nikel ia menjadi orang yang lantang bersuara terhadap kebijakan tersebut.

Selain itu, Faisal Basri juga menyebit pemerintahan Presiden Joko Widodo juga tidak menghitung biaya lingkungan saat mendorong industri nikel dalam negeri. Ia memperkirakan, 90% keuntungan dari industri nikel menjadi milik perusahaan asal Tiongkok.

Ternyata, kritikannya kepada pemerintah bukan hanya sekali saja. Faisal Basri juga pernah menyinggung terkait keuntungan penghiliran nikel yang dinikmati oleh China. Kritikan tersebut langsung dibantah oleh Presiden Jokowi. Menurut mantan Walikota Solo ini, Indonesia mendapat banyak keuntungan dengan berhitung dari nilai ekspor yang melonjak tajam.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top