Jakarta, bisabasi.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kepemilikan saham oleh investor domestik mencapai 51,5% atau jauh lebih besar jika dibandingkan dengan porsi kepemilikan investor asing yang mencapai 48,5%.
Sementara itu, kepemilikan investor individu juga masih mendominasi sebesar 53,3% dengan rincian 38,3% kepemilikan investor institusi dalam negeri, dan 15% investor individu berbanding 46,6% kepemilikan investor institusi.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, kondisi pertumbuhan investor saham ini mengindikasikan keyakinan investasi di pasar modal Indonesia yang masih cukup terjaga meski dihadapkan kepada situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian.
“Partisipasi investor ritel masih terjaga, dengan secara keseluruhan investor domestik masih menguasai, baik dari segi kepemilikan ataupun transaksi,” tutur Iman. (27/9).
Menurutnya, ke depan BEI terus menggali potensi-potensi baru dari sisi produk, supply maupun peningkatan jumlah investor.
“Dengan berbagai inisiatif yang terus berkembang, BEI optimistis pertumbuhan jumlah investor saham di Indonesia akan semakin pesat, seiring dengan meningkatnya literasi keuangan di kalangan masyarakat,” tambahnya.
Sementara, Direktur Pengembangan BEI Jeffry Hendrik mengungkapkan bahwa, pilar utama dalam pengembangan ini adalah pemberian edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat luas, salah satunya melalui Sekolah Pasar Modal (SPM), pendirian Galeri Investasi (GI) BEI, dan Kampanye #AkuInvestorSaham yang telah berhasil menarik jutaan investor baru.
“Melalui program SPM, BEI terus melakukan edukasi pasar modal secara berkala. Program ini terbuka untuk semua kalangan dan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu SPM rutin (luring dan daring), SPM Syariah, serta SPM untuk institusi dan komunitas,” ungkapnya.
Jeffrey menambahkan, BEI juga memperluas akses ke dunia investasi melalui pendirian GI BEI yang telah bekerja sama dengan berbagai universitas dan Anggota Bursa di seluruh Indonesia.
“GI BEI menjadi strategi kami untuk mendekatkan dunia pasar modal dengan para akademisi, generasi muda, serta komunitas. Kami ingin menanamkan budaya investasi sejak dini, sekaligus mendorong regenerasi investor yang cerdas dan melek investasi,” pungkasnya.
79% Investor Saham di BEI Dibawah Umur 40 Tahun
Seperti diketahui, saat ini BEI telah memiliki sebanyak 927 Galeri Investasi (GI) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, kampanye #AkuInvestorSaham yang dilakukan oleh BEI menjadi bagian penting dari strategi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Hasilnya, sebanyak 79% adalah investor yang berusia di bawah umur 40 tahun. Hal tersebut menunjukan bahwa anak muda semakin melek keuangan dan investasi, dan diharapkan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan pasar modal dan perekonomian Indonesia.