IHSG pada perdagangan Kamis (31/10), ditutup menguat tipis 0,06% ke level 7575. Dengan transaksi IHSG pada pasar regular yaitu 12,3 Triliun dan pasar nego yaitu 873 milliar. Sementara itu Investor asing melakukan aksi net sell sebesar 85 Milliar di reguler market. Saham yang menjadi pemberat Indeks pada perdagangan kemarin yaitu BBRI, BREN dan ISAT. Indeks sectoral yang mengalami penguatan paling signifikan adalah IDX Health +2,11 dan Energy + 1,31%, sementara yang mengalami pelemahan adalah IDX Basic Industry – 0,16 % dan IDX Basic Industry -0,12%. IHSG mengalami penguatan setelah 6 hari berturut-turut ditutup di area negative. Penguatan IHSG ini didorong oleh reboundnya bigbank setelah cukup terkoreksi dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi ini di dasari karena akan adanya potensi pemotongan suku bunga The Fed pada bulan November dan Desember 2024.
Saham-saham yang menjadi Top Gainer Foreign Net Buy pada perdagangan (15/10), yaitu:
- DKFT +34,21%
- SKLT +34,12%
- GPSO +34,03%
Sementara saham-saham yang menjadi top losers:
- BDKR -20,88%
- TNCA -15,48%
- MPOW -8,24%
Saham-saham paling banyak dibeli asing (Seluruh pasar)
- UNTR + Rp 113,9 Milliar
- INDF + 85 Milliar
- PTRO+ 81,1 Milliar
Saham-saham paling banyak dijual asing (Seluruh pasar)
- BMRI – Rp 209,3 Milliar
- BBCA – Rp 139 milliar
- ASII – Rp 109.5 Milliar
Menutup perdagangan pagi ini indeks Amerika ditutup kompak mengalami pelemahan. Nasdaq memimpin pelemahan paling dalam sebesar -2,76% karena penurunan kinerja saham Microsoft dan Meta yang menimbulkan kekhawatiran para investor.
Secara teknikal pergerakan IHSG pada hari ini (01/11), berpeluang untuk terkoreksi karena candlestick pada perdagangan kmarin membuat upper shadow yang Panjang yang mengindikasikan masih adanya tekanan jual. Pada hari ini IHSG berpotensi untuk terkoreksi kembali untuk menguji support di level 7521, dengan resistance di level 7617
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada hari ini menurut Andhika Cipta Analis PT Kanaka Hita Solvera yaitu EMTK, SCMA,INTP, SMGR .