Bisa Basi

Analis Sebut Pasar Risk Off Pasca Trump Jadi Presiden AS

Jakarta, bisabasi.id – PT Mirae Sekuritas Indonesia menilai hasil pemilu Amerika Serikat (AS) menyebabkan meningkatnya ketidakpastian global terkait dengan perubahan arah kebijakan pemerintah Amerika terutama di bidang perdagangan internasional dan perpajakan. Donald Trump terpilih setelah mendapatkan suara terbanyak dari pesaingnya yakni Kamala Harris.

Hal ini akan memiliki dampak yang cukup besar terhadap penentuan arah kebijakan di Indonesia baik kebijakan monter, maupun kebijakan pemerintah yang meliputi kebijakan fiskal maupun kebijakan di bidang perdagangan internasional.

Menurut Analis Research Mirae Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan, kemenangan Donald Trump dalam kontestasi pemilu Presiden Amerika Serikat memicu terjadinya sentimen penghindaran risiko (risk off) yang menyebabkan peningkatan fluktuasi di pasar keuangan.

“Meskipun demikian, perekonomian Indonesia menunjukan stabilitas dan ketahanan meskipun berada dalam rezim suku bunga yang tinggi,” katanya dalam keterangan tertulis. (13/11).

Kemenangan Donald Trumpa Berimbas ke IHSG

Rizkia menambahkan, pasca kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS. Pasar modal domestik langsung bereaksi negatif, hal ini dapat terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 3,3% selama 2 hari berturut – turut.

Selain itu, kemenangan Trump juga memicu adanya aksi net sell oleh investor asing dalam 4 hari terakhir sebesar Rp 6,5 triliun. Hal ini menurut Rizkia, pernah terjadi ketika Trumpa memenangkan pemilu Amerika Serikat di mana pada saat itu IHSG mengalami koreksi mencapai 7,3% selama sepekan, dan aliran keluar modal asing juga berlanjut selama 28 hari perdagangan dengan total aksi jual bersih mencapai Rp 17 triliun.

“Kebijakan Trump di masa kepresidennya, termasuk tarif yang lebih tinggi dan rencana deportasi besar – besaran juga diprediksi dapat meningkatkan tekanan inflasi. Hal ini kemungkinan akan menghambat ruang bagi Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneternya di tahun 2025, sehingga menjadi suku bunga tetap ketat,” imbuhnya.

Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS juga memberikan sentimen yang serius bagi pasar komoditas di Indonesia. Apalagi, ke depannya harga komoditas akan lebih berfluktuasi jika dibandingkan dengan sebelumnya karena lebih tergantung dari sentimen global. Tingginya fluktuasi tersebut, dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk bertransaksi jangka pendek pada harga komoditas dan saham perusahaan.

“Sektor logam tertentu, seperti logam dasar yang digunakan dalam industri elektronik otomotif tetap mengalami perubahan yang stabil seiring dengan permintaan industri yang kuat,” tutupnya.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top