Bisabasi.id – Jakarta. Pada rapat dewan gubernur BI pertengahan minggu kemarin, BI memutuskan untuk menahan suku bunga di level 6% untuk menahan pelemahan rupiah setelah pergerakan USD yang cenderung menguat karena adanya Trump Effect.
Pergerakan IHSG juga cenderung menguat +0.48% pekan ini dan ditutup di level 7195 pada penutupan perdagangan Jumat kemarin. Kenaikan IHSG didorong oleh saham GOTO yang menguat 21.9% sepanjang pekan ini dan juga saham TLKM yang menguat 8.3% di pekan ini.
Sepanjang pekan ini, investor asing tercatat masih melakukan aksi jual (net sell) di pasar regular sebesar Rp. 3,78 T dengan saham yang paling banyak dijual diantaranya BBRI (1,5 T), BBCA (1,1 T) dan ADRO (360 M). Sementara investor asing tercatat melakukan aksi beli di saham ITMG (136 M), INDF (124 M) dan UNTR (89 M).
Untuk pekan depan, menurut Daniel Agustinus, CEWA-M selaku Direktur dari PT Kanaka Hita Solvera, IHSG berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatan ke level 7300-7400. Kami menilai pelemahan rupiah seharusnya sudah cukup terbatas dan akan cenderung menguat ke level 15600-15750 dalam beberapa waktu ke depan sehingga akan memberikan sentiment positif untuk market. Sentimen lainnya akan datang dari rebalancing MSCI yang akan membuat beberapa saham yang tergabung ke dalam indeksnya akan cenderung bergerak volatile karena akan ada saham yang mengalami pertambahan dan pengurangan bobot dan juga masuk serta keluar dari indeks tersebut. Untuk saham yang masuk ke dalam MSCI seperti AVIA, bisa dijadikan watchlist untuk trading jangka pendek. Saham AVIA ini sempat tertahan di support 446 dan kemudian bergerak menguat dan ditutup di level 456 pekan kemarin. Idealnya secara teknikal, penguatan ini masih bisa berlanjut hingga level 470-480.
Beberapa saham bigbanks seperti BBRI, BMRI dan BBNI juga mulai mengindikasikan adanya tekanan beli setelah mengalami koreksi yang cukup tajam selama beberapa minggu terakhir. Daniel juga memperkirakan saham bigbanks ini masih akan kembali melanjutkan penguatan sehingga bisa dijadikan watchlist trading untuk minggu ini.
Untuk saham komoditas juga dapat dijadikan pantauan imbas tensi geopolitik ukraina rusia yang semakin memanas yang akan mendorong kenaikan harga komoditas dunia. Harga natural gas bahkan tercatat menguat 8.4% dan minyak naik 6.3% sepanjang pekan ini. Sementara harga Batubara hanya naik tipis 0.49% di pekan ini. Jika harga komoditas kembali naik pekan depan, maka ini akan memberikan sentiment positif untuk saham sektor ini.