Bisabasi.id – Jakarta. IHSG pada perdagangan Kamis (13/3), ditutup melemah sebesar 0,26% ke level 6.647,417. Dengan transaksi IHSG yaitu 8,225 Triliun. Investor asing melakukan aksi net sell sebesar 771,37 Miliar di reguler market. Saham yang menjadi penggerak Indeks pada perdagangan kemarin yaitu BBCA, BMRI dan BBRI. Dari pergerakan indeks sectoral, 6 indeks sektoral mengalami penguatan, dengan IDX Technology dan IDX Non-Cyclical mengalami penguatan paling signifikan sebesar + 5,87% dan + 0,42%. Sementara itu 6 indeks sektoral ditutup mengalami pelemahan, dengan IDX Finance dan IDX Transport mengalami pelemahan paling signifikan masing-masing sebesar – 1,39% dan – 0,82%. Pelemahan yang terjadi pada IHSG disebabkan oleh defisitnya APBN untuk pertama kali dalam 4 tahun terakhir.
Saham-saham yang menjadi Top Gainer pada perdagangan (13/3), yaitu:
- INAI + 28,67%
- MINE + 25,00%
- SMDM + 24,62%
Sementara saham-saham yang menjadi top losers:
- MINA – 20,94%
- RELI – 20,36%
- BEER – 11,00%
Saham-saham paling banyak dibeli asing (Seluruh pasar)
- UNVR + Rp 45,54 Miliar
- AADI + Rp 29,13 Miliar
- GOTO+ Rp 20,04 Miliar
Saham-saham paling banyak dijual asing (Seluruh pasar)
- BMRI – Rp 379,60 Miliar
- BBRI – Rp 177,74 Miliar
- BBNI – Rp 121,95 Miliar
Menutup perdagangan tadi pagi (14/3), tiga indeks utama Amerika ditutup kompak mengalami pelemahan Dow – 1.30%, Nasdaq -1.96%, S&P 500 -1.39%. Pelemahan agresif pada indeks Amerika disebabkan oleh rencana presiden Donald Trump yang akan mengenakan tarif 200% terhadap minuman beralkohol dari Uni Eropa, setelah Uni Eropa sebelumnya mengenakan tarif 50% terhadap minuman keras AS.
Secara teknikal pergerakan IHSG pada hari ini (14/3), berpeluang untuk terkoreksi karena gagal breakout resisten di level 6682, sehingga IHSG berpeluang terkoreksi untuk menguji support di level 6616.
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada hari ini menurut Andhika Cipta analis PT Kanaka Hita Solvera yaitu BRIS, ISAT, MLPL, UNVR.