Jakarta, bisabasi.id – Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatatkan kinerja yang signifikan selama kuartal pertama tahun 2025, dengan volume perdagangan unit karbon yang melampaui total transaksi sepanjang tahun 2023 dan 2024.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan bahwa, selama kuartal pertama 2025, terdapat total 690.675 tCO2e unit karbon yang diperdagangkan melalui IDXCarbon. Jumlah ini melebihi jumlah total volume transaksi perdagangan karbon sepanjang tahun 2024 maupun sepanjang tahun 2023.
“Pencapaian ini menjadikan IDXCarbon sebagai salah satu bursa karbon dengan jumlah transaksi terbesar di regional,” jelas Iman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/4/2025). (18/4).
Menurutnya, saat ini, telah terdapat 7 proyek pengurangan emisi berbasis teknologi yang diperjualbelikan, dengan jumlah available to be traded sebanyak 2.203.119 tCO2e. Terdapat pula peningkatan pengguna jasa IDXCarbon sebesar 22% menjadi 111 pengguna sepanjang kuartal pertama tahun 2025 ini.
“Statistik tersebut secara umum memberikan optimisme pada prospek perdagangan karbon di Indonesia,” katanya.
Ke depannya, IDXCarbon dengan berkoordinasi bersama OJK dan Kementerian atau Lembaga terkait, terus mengembangkan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di Asia maupun di dunia.
Selain itu, IDXCarbon juga akan terus berupaya untuk mendorong likuiditas pasar karbon dari sisi demand dan supply, baik dari pasar domestik maupun internasional dan sesuai dengan kebijakan dan pengaturan pemerintah.
“Dengan menjalin kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan, perdagangan karbon di Indonesia akan terus tumbuh dan semakin berkontribusi signifikan dalam mendukung pencapaian target penurunan emisi nasional,” tutup Iman.
Pada tahun 2024, IDXCarbon membukukan transaksi sebesar 413.764 tCO2e, sedangkan pada tahun 2023 (sejak beroperasinya IDXCarbon pada 26 September hingga akhir Desember) membukukan transaksi sebesar 494.254 tCO2e.