Jakarta, bisabasi.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 92 emisi dari 60 emiten senilai Rp77,28 triliun.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan bahwa dengan begitu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 603 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp487,72 triliun dan USD54,758 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.
“Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp6.049,24 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai Rp2,93 triliun,” kata Kautsar dalam keterangan tertulisnya. (22/7).
Aktifitas Perdagangan di BEI Periode 15 – 19 Juli 2024
Kautsar melanjutkan, dalam periode 15-19 Juli 2024 terdapat pencatatan 2 Obligasi, 1 Sukuk, 1 Reksa Dana Indeks, dan 2 Waran Terstruktur di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana, pada Senin (15/7), Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank Victoria Tahap I Tahun 2024 dan Obligasi Berkelanjutan III Bank Victoria Tahap II Tahun 2024 oleh PT Bank Victoria International Tbk mulai dicatatkan di BEI.
“Kedua obligasi tersebut memiliki nilai yang sama yaitu masing-masing Rp500.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atas kedua obligasi tersebut adalah masing-masing idBBB (Triple B) dan idA- (Single A minus) dengan Wali Amanat PT Bank Mega Tbk,” pungkasnya.
Pada hari yang sama, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PNM Tahap III Tahun 2024 oleh PT Permodalan Nasional Madani mulai dicatatkan di BEI. Sukuk yang diterbitkan tersebut memiliki nilai sebesar Rp1.500.000.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari Pefindo atas sukuk tersebut adalah idAA+(sy) (Double A Plus Syariah) dengan Wali Amanat PT Bank Mega Tbk.
Kemudian pada Kamis (18/7), PT Mandiri Manajemen Investasi melakukan pencatatan Reksa Dana Indeks Mandiri ETF SRI- KEHATI (XMSK) di BEI. XMSK merupakan ETF yang menggunakan saham-saham pada indeks SRI-KEHATI, sebagai underlying asset-nya. Sesuai namanya, indeks tersebut berisi sejumlah emiten yang mengedepankan prinsip kepedulian terhadap lingkungan, sosial dan governance (environment, social & governance/ESG) pada seluruh aspek bisnis dan operasionalnya.
Adapun pada Jumat (19/7), terdapat pencatatan 2 (dua) Waran Terstruktur PT KGI Sekuritas Indonesia di BEI. PT KGI Sekuritas Indonesia mencatatkan call warrant atas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kode BBCAHDCF5A sebanyak 250.000.000 unit senilai Rp10.500.000.000,00. Selain itu PT KGI Sekuritas Indonesia juga mencatatkan call warrant atas saham Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan kode TLKMHDCF5A sebanyak 250.000.000 unit senilai Rp11.250.000.000,00.
“Kedua waran terstruktur tersebut akan jatuh tempo pada 20 Januari 2025. PT KGI Sekuritas Indonesia merupakan penerbit ke-5 atas produk waran terstruktur di BEI,” tutupnya.