Bisa Basi

BEI Tingkatkan Transparansi dengan Peluncuran Laporan ESG

Jakarta, bisabasi.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan ESG Reporting yang tergabung pada sistem Sarana Keterbukaan Informasi Bagi Perusahaan Tercatat (SPE-IDXnet) melalui form E020 terkait Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan. Pengembangan lanjutan ini dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan governansi dan transparansi data ESG dari perusahaan tercatat di BEI.

Hal ini merupakan komitmen BEI untuk senantiasa berperan aktif dalam mendorong penerapan aspek keberlanjutan dan Environmental, Social, and Governance (ESG) di pasar modal Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan bahwa, dengan adanya ESG Reporting ini diharapkan ke depannya dapat mendorong jumlah, kualitas informasi, dan transparansi perusahaan tercatat dalam penyampaian data terkait ESG serta keberlanjutan.

“Pada akhirnya, ESG Reporting dapat membantu investor dalam melakukan keputusan investasi yang mengedepankan aspek keberlanjutan secara komprehensif,” jelas Nyoman dalam acara Peluncuran Sarana Pelaporan dan Panduan ESG di BEI, Jakarta pada Rabu (22/1/2025). (23/1).

Menurut Nyoman, ESG Reporting juga membantu perusahaan tercatat dalam mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengelola aspek ESG mereka.

“Dengan demikian, perusahaan tercatat dapat menyampaikan informasi terkait kinerja ESG mereka kepada stakeholders perusahaan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi Perusahaan sekaligus stakeholders serta masyarakat secara luas,” ucapnya.

Sebanyak 882 Emiten Telah Terbitkan Sustainability Report

Sementara itu, Direktur Pengembangan Perusahaan BEI Jeffrey Hendrik menegaskan modul pelaporan ESG tersebut telah mengadopsi ASEAN Exchanges Common ESG Metrics yang merupakan acuan dasar ESG Metric Reporting bagi perusahaan tercatat di bursa-bursa kawasan ASEAN.

“Modul ini juga telah diselaraskan dengan Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, serta Surat Edaran OJK Nomor 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik,” ucapnya.

Jeffrey berharap, dengan peluncuran ESG Reporting dapat mendukung kemajuan pasar modal Indonesia yang mengedepankan aspek berkelanjutan, mendorong integrasi ASEAN Exchanges Common ESG Metrics yang lebih baik di ekosistem pasar modal ASEAN.

“Dalam rangka meningkatkan visibilitas ASEAN sebagai asset class secara kolektif, serta memperkuat ASEAN sebagai tujuan investasi yang menarik bagi investor ASEAN dan global,” tambah Jeffrey.

Berdasarkan data BEI sampai dengan Desember 2024, sebanyak 882 perusahaan tercatat saham atau 94% dari jumlah perusahaan tercatat di BEI pada Desember 2024, telah menerbitkan Sustainability Report untuk tahun pelaporan 2023. Investor di pasar modal mulai melihat aspek keberlanjutan dan ESG dari perusahaan tercatat sebelum menentukan keputusan investasinya

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top