Jakarta, bisabasi.id – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) secara resmi telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2023 untuk memperkuat modal kerja dalam rangka menjaring potensi pengembangan proyek infrastruktur berkelanjutan.
Penerbitan obligasi berkelanjutan ini terbagi dalam 3 seri yaitu Seri A memiliki jangka waktu satu tahun dengan kupon sebesar 6,25-6,95 persen, kemudian Seri B jangka waktu 3 tahun dengan kupon sebesar 6,60-7,10 persen, serta Seri C untuk jangka waktu lima tahun dengan kupon sebesar 6,75-7,25 persen. Selain itu, dalam aksi korporasi kali ini perseroan berhasil mendapatkan peringkat idAAA dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance Reynaldi Hermansjah menjelaskan bahwa, pada penerbitan Obligasi kali ini IIF juga memiliki misi untuk melibatkan masyarakat secara luas dalam berpartisipasi dan berkontribusi pada pertumbuhan proyek infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia melalui instrumen investasi.
“Salah satu uniqueness dan keunggulan IIF dibanding perusahaan pembiayaan lain adalah IIF memiliki pemahaman dan pengalaman mendalam pada implementasi prinsip ESG”. Ujarnya dalam Public Expose Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan Tahap I Tahun 2023 di Pacific Place Jakarta. (22/11).
Lebih lanjut, masa penawaran umum direncanakan akan berlangsung pada 15 – 18 Desember 2023. Penjatahan pada 19 Desember 2023, disusul dengan tanggal distribusi secara elektronik (emisi) pada 21 Desember 2023. Adapun tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah 22 Desember 2023.
Dalam aksi korporasi ini, IIF menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai lead arranger, BCA Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Indopremier sebagai Penjamin Pelaksana Emisi, sedangkan Bank Mega ditunjuk sebagai wali amanat.