Jakarta, bisabasi.id – Lo Kheng Hong (LKH) lagi-lagi membeli saham PT ABM Investama Tbk (ABMM), melanjutkan aksi cicil beli selama berbulan-bulan terakhir. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong membeli 420.700 saham ABMM pada 30 Agustus 2024.
Saat ini, Lo Kheng Hong sudah menggenggam 147,51 juta saham ABMM. Jumlah tersebut setara dengan 5,36 persen dari total saham yang dikeluarkan perseroan. Sepanjang Agustus, LKH sudah mengakumulasi saham ABMM sebanyak 10 kali.
Sementara, selama tahun ini, yang dimulai sejak April 2024, Lo Kheng Hong sudah menambah kepemilikan atas saham ABMM sebanyak 26 kali. Sebagai informasi, pada awal April lalu, nama Lo Kheng Hong resmi masuk ke dalam daftar pemegang saham di atas 5 persen di ABMM.
Cuan Rp 101 Miliar Sehari
Lonjakan harga saham ABMM di pertengahan pekan lalu membuat Waren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong meraup cuan potensial yang jumbo. Ini tak terlepas dari kepemilikan Lo Kheng Hong di saham emiten batu bara tersebut. LKH masuk ke dalam daftar pemegang saham terbesar di ABMM, berkat memiliki lebih dari 5 persen saham perseroan.
Saham ABMM melesat sebesar 18,02 persen secara harian pada Rabu (28/8/2024), sehingga menutup kinerja pekan ini dengan kenaikan 21,34 persen. Lo Kheng Hong mengaku, mengantongi cuan besar pada hari tersebut. Nilainya pun tidak main-main, yakni mencapai Rp101 miliar.
“Saya punya saham ABMM sebanyak 142.673.500 lembar. Pada 28 Agustus 2024, harga sahamnya naik 710. Cuan [saya] di ABMM dalam satu hari bertambah Rp101 miliar,” kata Lo Kheng Hong melalui keterangan tertulis pada Jumat (30/8/2024) pekan lalu.
Profit fantastis senilai Rp101 miliar tersebut merupakan hasil perkalian dari total saham LKH, yakni 142,67 juta saham, dikalikan dengan kenaikan harga saham ABMM pada 28 Agustus 2024 dibandingkan penutupan hari sebelumnya, yang sebesar Rp710.
Mimpi Kejar GEMS
Penguatan harga ABMM tersebut beriringan dengan melambungnya harga saham emiten batu bara lainnya, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), yang mencatatkan reli selama empat hari beruntun dalam periode 23-28 Agustus 2024.
Korelasi positif antara pergerakan kedua saham tersebut terjadi lantaran ABMM memiliki 30 persen saham GEMS melalui anak usahanya, PT Radhika Jananta Raya.
Sebagai pengingat, ABMM masuk ke GEMS, yang dikendalikan Grup Sinar Mas via PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), sejak 2022 lalu. Lo Kheng Hong berharap, kapitalisasi pasar (market cap) ABMM bisa memepet GEMS di masa depan.
Dia pun memberikan ilustrasi. Saat ini, market cap GEMS sebesar Rp82 triliun. Sementara, ABMM memiliki 30 persen saham GEMS. Itu artinya, nilai kepemilikan ABMM di GEMS setara dengan valuasi pasar Rp24 triliun, hasil dari perhitungan porsi saham 30 persen dikalikan market cap Rp82 triliun. Market cap ABMM sendiri, kata LKH, sekarang hanya Rp12 triliun.