Jakarta, bisabasi.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapatkan sorotan dari para pelaku pasar terkait dengan banyaknya emiten – emiten yang sudah melantai di Bursa tidak memiliki kualitas yang bagus. Akibatnya, banyak dari para pelaku pasar ini mengalami kerugian.
Mengetahui hal tersebut, BEI langsung gerak cepat merespon keluhan dari para investor tersebut. Bahkan pihaknya telah memikirkan secara holistik agar ke depannya calon emiten yang bakal melantai di bursa berkualitas tinggi.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman mengatakan bahwa, saat ini BEI tengah melakukan evaluasi dan intropeksi terhadap kualitas emiten yang ada maupun calon emiten yang ingin IPO. Untuk itu, otoritas pasar modal akan mengeluarkan beberapa peraturan agar calon emiten yang bakal melantai di bursa dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh BEI.
“Pertama peraturan mengenai penjatahan, kemudian peraturan selanjutnya mengenai free float. Dimana nanti akan meningkatkan jumlah real free float”, ungkapnya dalam acara Buka Puasa bersama Wartawan Pasar Modal di Jakarta. (21/3).
Nyoman menambahkan, ke depannya untuk dapat meningkatkan kualitas dari emiten BEI menargetkan setiap tahunnya dapat menjaring perusahaan light house company yang nilai kapitalisasi pasarnya diatas 3 triliun agar bisa melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO.
“Nah kami tetapkan ini upaya kami untuk meningkatkan kuantitas tapi kualitas yang dikedepankan dan sudah dlm proses”, tambah Nyoman.
Berdasarkan pipeline BEI per 15 Maret 2024, ada 28 perusahaan yang tengah antri untuk dapat mencatatkan saham perdananya di bursa dengan dana yang terhimpun mencapai Rp 3,5 triliun. Sementara itu, untuk jumlah perusahaan yang telah melantai di bursa mencapai 921 perusahaan dan hingga akhir 2024 BEI menargetkan 62 perusahaan baru yang akan melantai di bursa.