Jakarta, bisabasi.id – Emiten Rumah Sakit (RS) PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 2,45 triliun atau tumbuh 19,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ebitda perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 29,6% atau sebesar Rp 936,2 miliar.
Sementara itu, Mitra Keluarga juga melanjutkan pertumbuhan volume pasien non BPJS serta peningkatan intensitas terutama di Rawat Inap masih menjadi katalis utama pertumbuhan di Semester I-2024. Dimana, volume rawat inap dan hari rawat melanjutkan pertumbuhan sebesar 14,9% dan 14,6% yang sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan pasien Non BPJS serta kontribusi dari 3 Rumah Sakit baru.
Head of Investor Relations PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk Aditya Widjaja menegaskan, disisi profitabilitas Mitra Keluarga mencatatkan pertumbuhan laba kotor sebesar 29,7% secara year on year (YoY), yang mana sebagian besar peningkatan dikarenakan kenaikan pendapatan secara keseluruhan dan efisiensi COGS.
“Laba bersih dan EBITDA perseroan pada Semester I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 32,2% dan 29,6% dikarenakan pertumbuhan marjin laba kotor, efisiensi beban operasional dan juga perbaikan kinerja profitabilitas dari ketiga RS baru. Hingga akhir Juni 2024, Mitra Keluarga mempertahankan posisi kas sebesar Rp 2,3 triliun dan tidak memiliki hutang bank,” tegas Aditya. (30/8).
Sementara itu, hingga Semester I-2024 menurut Aditya total dana belanja modal yang sudah terserap sebesar Rp 397 miliar dari total Rp 1 triliun. Nantinya, dana tersebut akan difokuskan untuk ekspansi termasuk pembangunan rumah sakit baru dan pembelian peralatan medis.
“Memang fokus capexi ini sangat relate, dimana kami memiliki tiga proyek groundbreaking rumah sakit dan kami juga menambah 250-300 bed di tahun ini, kemudian ada juga proyek ekspansi dari eksisting rumah sakit terutama di kasih grup dengan penambahan alat medis yang canggih dan untuk peremajaan alat medis setiap tahun,” jelasnya.
MIKA Bakal Akuisisi Rumah Sakit Baru
Direktur dan Sekretaris Mitra Keluarga Joice V Handayani menambahkan, perseroan masih fokus dalam mengembangkan bisnis melalui pembangunan RS baru dan akuisisi beberapa RS di beberapa kawasan. Rencananya, pembangunan RS baru akan dilanjutkan pada 2025 mendatang.
“Fokus kami masih pada strategi penambahan rumah sakit, jadi sekitar 1-2 RS per tahunnya. Jadi tahun 2023 da tiga RS kemudian tahun ini kita enggak ada. Baru tahun depan kita akan membuka tiga rumah sakit baru, jadi memang 1-2 RS per tahun ini strategi utama mitra keluarga di luar akuisisi dari mitra keluarga,” jelas dia.
Dalam proses akuisisi, perseroan lebih mengutamakan potensi lokasi dan demografi rumah sakit yang akan diambil alih, daripada hanya fokus pada layanan dan fasilitas yang tersedia di rumah sakit baru tersebut.