Jakarta, bisabasi.id – Presiden Joko Widodo melantik mantan Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif. Kabar penunjukan Bahlil sebagai Menteri ESDM sudah berhembus sejak beberapa waktu lalu, namun pada kenyataannya baru terealisasi hari ini.
Usai dilantik menjadi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa dirinya telah diberikan pesan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan sumber daya alam (SDA) dalam rangka meningkatkan pendapatan negara. Sehingga, diharapkan ke depannya upaya tersebut mampu membuka lapangan pekerjaan.
“Terutama dalam mengoptimalkan potensi dan produksi SDA kita dalam rangka meningkatkan pendapatan negara sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Bahli usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta. (19/8).
Lebih lanjut, Bahlil juga janji bakal melanjutkan program yang sudah baik dan akan memperbaiki program yang dianggap belum optimal. Justru menurut Bahlil, dengan latar belakangnya sebagai pengusaha mencoba untuk memenuhi apa yang harus diperbaiki sejalan dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha.
Mantan Ketum HIPMI periode 2015 tersebut juga memastikan, tidak ada konflik kepentingan dengan jabatan barunya, mengingat dengan latar belakangnya sebagai pengusaha tambang.
“Saya sejak dilantik menjadi Pemerintah sebagai Kepala BKPM, saya tidak lagi jadi pengusaha jadi udah selesai dan insha allah sekalipun saya punya latar belakang sebagai pengusaha saya bisa membedakan mana untuk kepentingan negara mana untuk kepentingan pribadi,” sambungnya.
Pasca dilantik sebagai Menteri ESDM, Bahlil langsung akan berkomunikasi dengan Kementerian Investasi yang dipimpin oleh Rosan Perkasa Roeslani. Menurut Bahlil, hilir pekerjaan dari Kementerian ESDM ada di Kementerian Investasi apalagi yang berkaitan dengan IUP.
“Pak Rosan senior saya, sebagian pekerjaan hilirnya ada di Kementerian Investasi terutama menyangkut IUP. Pasti, saya akan berkomunikasi dengan Pak Rosan,” tutup Bahlil.