Bisa Basi

Halloween Strategy Jadi Jurus Sucor Sekuritas Gaet Investor

Jakarta, bisabasi.id – Sucor Sekuritas kembali mengadakan acara Halloween Strategy dengan tema yang unik yakni Sunda Kelapa Market Meneer – An Insight to The Market’s Maneuver. Acara Halloween Strategy juga turut menandai peresmian Stock Wars Trading Competititon batch ke di 2024.

Sebelumnya saat halloween strategy tahun lalu, ada 2 ekpektasi Sucor Sekuritas di tahun ini dan itu terjadi yaitu tingkat suku bunga diturunkan dan perang Israel-Iran. Dus kejadian ini akan sangat menguntungkan ekonomi Indonesia yang kemungkinan akan menikmati Second Commodity Supercycle. Dalam lima tahun ke depan, Sucor Sekuritas memprediksi bahwa harga komoditas tidak akan turun, memberikan keuntungan signifikan bagi Indonesia.

Halloween Strategy Diharapkan dapat Berikan Manfaat bagi 13 Juta Investor Pasar Modal

Direktur Pengembangan Perusahaan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan, acara Halloween Strategy yang diselenggarakan oleh Sucor Sekuritas diharapkan dapat memberikan manfaat dan para investor bisa memanfaatkan peluang tersebut demi mengoptimalkan keuntungan yang maksimal di pasar modal.

“Nilai transaksi pasar modal kita konsisten bertumbuh rata-rata 13 triliun per hari, sedangkan jumlah investor pasar modal tembus 14 juta SID. Artinya optimisme investor dan calon investor terus tumbuh. BEI selalu berupaya mendukung investor untuk berinvestasi,” tutur Jeffry. (22/10).

CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengatakan bahwa, Oktober adalah bulan yang menarik untuk berinvestasi di pasar saham terutama bagi investor dengan strategi buy and hold. Menurutnya, Halloween Strategy merupakan pendekatan yang telah digunakan oleh investor selama ratusan tahun, di mana para investor membeli saham pada bulan Oktober dan menahannya hingga kuartal I tahun berikutnya.

“Kunci utama acara Halloween Strategy adalah untuk memberikan edukasi dan wawasan mendalam tentang manuver pasar saham di bulan Oktober yang terkenal volatil,” katanya.

Sementara, Ekonom Senior Sucor Sekuritas Ahmad Mikail mengungkapkan Risiko terbesar yang perlu diwaspadai adalah potensi terjadinya konflik berskala penuh antara Iran dan Israel, yang dapat mengganggu stabilitas keuangan global. Meskipun demikian, ada optimisme bahwa pada Maret tahun depan, peringkat Indonesia akan naik menjadi BBB+, dan proyeksi optimis untuk pasar saham bisa mencapai 10.000 di tahun depan

“Bond yield saat ini diperkirakan mencapai 5%, sementara harga emas dapat melonjak ke 3.000 dolar jika The Fed memangkas suku bunga hingga 200 basis poin,” ungkap Ahmad.

Dengan adanya second commodity supercycle, bukan hal yang mustahil jika indeks saham meningkat hingga 5-6 kali lipat dari saat ini. Sektor-sektor sensitif seperti properti, infrastruktur, dan konsumer akan mendapatkan manfaat seiring dengan penurunan suku bunga.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top