Bisabasi.id – Jakarta. Pada penutupan perdagangan Kamis (10/10), harga IHSG ditutup terkoreksi ke level 7480,08 (-0,28%) atau minus 21,20 poin. Sebagian besar saham berkapitalisasi besar atau Big Cap cenderung melemah dan sebagian lainnya stagnan. Secara sektoral hampir hanya 3 indeks sektoral yang mengalami kenaikal yaitu : Sektor Barang Konsumen Non-Primer +1,8%, Sektor Transportasi & Logistik +1,4%, dan Sektor Barang Konsumen Primer +0,2%. Sedangkan pelemahan indeks sektoral dipimpin Sektor Barang Baku -0,78%, Sektor Teknologi -0,72% & Sektor Properti -0,36%. Investor asing kemarin mencatat net sell sebesar Rp 977,18 Miliar dengan total nilai transaksi bursa secara keseluruhan sebesar Rp 9,09 Triliun.
Saham-saham dengan net buy terbesar :
1. MYOR +Rp 28,86 Miliar
2. AKRA +Rp 13,27 Miliar
3. PGEO +Rp 12,55 Miliar.
Saham-saham dengan net sell terbesar :
1. BBRI -Rp 508,37 Miliar
2. BBNI -Rp 86,06 Miliar
3. ADRO -Rp 61,66 Miliar
Dengan rilis data inflasi AS pada September 2024 yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, ada potensi Federal Reserve masih akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin di pertemuan berikutnya. China memberikan dukungan untuk pasar dengan meluncurkan akses perusahaan ke likuiditas senilai US$ 70,6 Milliar untuk menambah likuiditas ke pasar sahamnya. Dari dalam negeri, pergerakan IHSG juga terpengaruh dengan penantian para investor akan pelantikan Presiden & Wakil Presiden terpilih Prabowo – Gibran serta pelantikan menteri-menteri barunya. Kemungkinan besar Prabowo akan cenderung fokus pada keberlanjutan kebijakan di mana komposisi kabinet barunya akan diisi oleh menteri-menteri incumbent.
Secara teknikal, pergerakan IHSG hari ini, Jumat 11 Oktober 2024 menurut prediksi William Wibowo analis PT Kanaka Hita Solvera akan cenderung menguji Support 7420 dengan Resistance 7550. Saham-saham yang bisa diperhatikan yaitu ACES, BRIS, BUKA, CPIN, EMTK, MAPI, PGEO.