Jakarta, bisabasi.id – PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang sangat signifikan pada kuartal I tahun 2025.
Presiden Direktur RGAS, Edy Nurhamid Amin, mengungkapkan bahwa pendapatan perusahaan pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 122 miliar, melonjak tajam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 20 miliar.
“Peningkatan pendapatan ini merupakan imbas dari pekerjaan yang telah diperoleh sebelumnya dan pembayaran yang diterima pada Januari 2025,” ungkap Edy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/5/2025).
Di sisi lain, Edy Nurhamid Amin juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, RGAS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 72,5 miliar, mengalami kenaikan 12,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 dengan pendapatan sebesar Rp. 64,4 miliar

Menjelaskan strategi perusahaan ke depan, Edy Nurhamid Amin menyatakan bahwa RGAS akan lebih fokus pada pekerjaan yang menjadi kompetensi utama, seperti jaringan gas rumah tangga, metering & regulating system, konverter kit dll dibandingkan mengejar proyek-proyek besar yang berpotensi memiliki risiko tinggi. Risiko yang dimaksud meliputi kompleksitas pengelolaan sumber daya manusia dan investasi alat yang besar.
“Strateginya, mungkin kalau dari sisi revenue sudah tercapai, kita fokus pekerjaan yang jadi core competency RGAS dibanding harus proyek besar. Hal ini untuk dapat mendongkrak kinerja perusahaan hingga akhir 2025 nanti,” sambungnya.
Lebih lanjut, Edy Nurhamid Amin menjelaskan bahwa RGAS akan lebih selektif dalam memilih pekerjaan dan fokus pada area-area yang memberikan prospek margin yang lebih baik, di mana perseroan telah belajar dari pengalaman tipisnya margin yang diperoleh pada tahun sebelumnya.
“Program pemerintah seperti jaringan gas rumah tangga yang tahun lalu tidak di adakan, diharapkan tahun ini akan di adakan oleh pemerintah maupun PGN. Selain itu, RGAS bermaksud untuk menjadi pemasok langsung untuk program konverter kit seperti tahun lalu (2024), di mana pada tahun 2023 ditangani oleh pihak lain,” pungkas Edy.
Dirinya menegaskan bahwa jaringan gas rumah tangga tetap menjadi salah satu prioritas utama perusahaan, di samping bisnis konverter kit. Ia mengakui bahwa setiap proyek jaringan gas rumah tangga memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda-beda.
Untuk target tahun 2025, Edy Nurhamid Amin optimis bahwa RGAS dapat menggandakan pendapatan menjadi Rp 150 miliar dan mencapai profitabilitas bertumbuh di atas tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan keyakinan RGAS dalam menghadapi tantangan pasar dengan mengandalkan produk-produk yang memiliki kandungan lokal tinggi.
“Sebenarnya ada tantangan kita harus optimis, walaupun tantangan tetap ada. Karena, ada beberapa produk yang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tinggi yang akan didorong,” tutupnya.