Jakarta, bisabasi.id – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) emiten produsen gas industri ini berhasil membukukan lonjakan laba bersih di 2024 hingga 182,24 persen menjadi Rp13,35 miliar, jauh melampaui perolehan laba bersih tahun 2023 yang sebesar Rp4,73 miliar.
Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti mengungkapkan bahwa, pertumbuhan kinerja perseroan yang pesat ini didorong oleh penguatan infrastruktur yang berhasil direalisasikan selama tahun 2024. Perseroan telah berhasil mengimplementasikan berbagai rencana strategis yang telah disusun sebelumnya dalam rangka meningkatkan kapasitas operasional dan pelayanan kepada pelanggan.
“Salah satu pencapaian utama adalah pembelian 3.500 cylinder baru berkapasitas 6m3, ada pula 150 VGL baru berkapasitas 175 liter dan 5 iso tank baru berkapasitas 20m3. Semua komponen ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan gas yang lebih stabil dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang,” jelas Rini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/4/2025). (11/4).
Rini menambahkan, untuk memperkuat armada distribusi SBMA juga telah menambah empat unit Lorry Tank yang akan digunakan untuk transportasi liquid gas dalam jumlah besar secara lebih efisien dan aman. Penambahan armada ini diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas operasional dan mempercepat proses pengiriman ke berbagai wilayah.
“Perseroan juga menambah sembilan unit truk baru guna memperlancar proses distribusi dan meningkatkan jangkauan pengiriman. Dengan penambahan armada ini, SBMA semakin siap untuk menjangkau lebih banyak pelanggan serta memastikan distribusi gas berjalan lancar dan tepat waktu,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Operasional SBMA, Julianto Setyoadji, menyampaikan pandangan yang lebih optimis untuk tahun 2025. Ia melihat potensi pertumbuhan pasar yang signifikan seiring dengan target Pemerintah dalam melakukan hilirisasi industri di wilayah Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan pengembangan energi hijau terkait Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di wilayah Kalimantan Utara.
“Kepercayaan customer existing, pada sektor Mining (Batu Bara), Oil & Gas (akan beroperasinya RDMP), dan Plantation yang berkembang di seluruh Wilayah Kalimantan, serta teknologi aplikasi yang berkembang pada penggunaan produk Plant Gas Industri dan Special Gas menjadi pendorong optimisme,” ujar Julianto.
Penjualan SBMA di 2024 Naik 16,14 Persen Jadi Rp131,67 Miliar

Berdasarkan laporan keuangan SBMA yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/4/2025), perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp131,67 miliar pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 16,14 persen dibandingkan penjualan tahun 2023 yang hanya sebesar Rp113,36 miliar.
Pendapatan dari penjualan produk masih menjadi kontributor utama dengan nilai Rp126,96 miliar, diikuti oleh pendapatan jasa sebesar Rp4,71 miliar. Adapun produk dengan penjualan tertinggi meliputi Acetylene sebesar Rp36,49 miliar, Oxygen mencapai Rp33,04 miliar, Argon Rp16,37 miliar, Nitrogen sebesar Rp16,30 miliar, Karbondioksida mencapai Rp7,02 miliar, dan Gas Campuran sebesar Rp17,71 miliar.