Jakarta, bisabasi.id – Bank berbasis teknologi yang memiliki model bisnis kolaborasi dengan ekosistem digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) terus melanjutkan kinerja positifnya di kuartal II-2024. Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan perseroan dalam pertumbuhan bisnis, baik dari sisi jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), maupun penyaluran kredit.
Melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 15,7 triliun per akhir kuartal II-2024 atau tumbuh 40% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,2 triliun.
Penyaluran kredit dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,4%.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menuturkan, pertumbuhan kredit yang berkualitas mendorong aset ARTO menjadi Rp 24,2 triliun per semester I-2024 atau tumbuh 29% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18,9 triliun. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
“Sebagai bank berbasis teknologi Bank Jago akan terus-menerus melakukan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Kami percaya kombinasi kedua hal tersebut dengan manajemen risiko dan tata kelola yang baik, merupakan landasan dan momentum yang kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih besar lagi secara berkelanjutan,” ujar Arief dalam Public Expose Live. (30/8).
Arief menegaskan, konsistensi menjaga pertumbuhan bisnis yang berkualitas juga mendorong tingkat profitabilitas Bank Jago semakin baik.
“Per akhir Juni 2024 lalu Bank Jago membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 50 miliar atau tumbuh 23% dari perolehan Juni 2023 sebesar Rp 41 miliar,” sambungnya.
Pertumbuhan pengguna Aplikasi Jago sejalan dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp 14,8 triliun sampai dengan akhir kuartal II-2024 atau tumbuh 47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,1 triliun. Sebanyak 61% dari jumlah DPK atau sebesar Rp 9,1 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sedangkan sisanya 39% atau Rp 5,7 triliun merupakan term deposit (TD).
Lewat Aplikasi Jago, ARTO Catatkan Kenaikan Nasabah Funding

Model bisnis kolaborasi dengan ekosistem digital membuat Bank Jago berhasil memiliki nasabah funding melalui Aplikasi Jago sebanyak lebih dari 10 juta per Juli 2024 lalu. Dari jumlah tersebut sebanyak 66% berasal dari mitra ekosistem. Jika memperhitungkan nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta.
Sejak awal Bank Jago berkomitmen untuk konsisten berkolaborasi dengan mitra strategis, seperti ekosistem GoTo yang terdiri dari Gojek, GoPay, dan Tokopedia-TikTok serta ekosistem keuangan digital Bibit dan Stockbit.