Jakarta, bisabasi.id – Berkantor di IKN Nusantara, Presiden Joko Widodo bersama dengan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin memimpin sidang kabinet paripurna terakhir di masa jabatannya.
Dalam pengantar sidang kabinet paripurna, Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh Menteri yang telah bekerja keras dan dedikasi dalam menjalankan pemerintah dan melaksanakan program Presiden dan Wakil Presiden dalam menghadapi berbagai tantangan – tantangan yang ada.
“Dan 20 Oktober, masa tugas kita semua berakhir dan pemerintahan saat ini akan dilanjutkan Pemerintahan yang baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto,” ungkap Presiden saat Pengantar Sidang Kabinet Paripurna, di IKN, Nusantara. (13/9).
Presiden juga meminta agar seluruh Menteri untuk segera menyelesaikan seluruh program kerja yang ada di Kementerian masing – masing.
“Terkait hal tersebut, saya ingin pertama segera tuntaskan di bulan terakhir program kerja utama yang dimulai baik berkaitan serapan, administrasi pertanggung jawaban,” sambungnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta agar seluruh Menteri untuk mendukung penuh program dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Ia juga berpesan agar, transisi pemerintahan berjalan efektif. Hal ini dilakukan agar, setelah dilantik, pemerintahan baru bisa segera bekerja dan lari kencang.
“Jika diperlukan regulasi baru, jika dibutuhkan perumusan kebijakan yang harus dibuatkan, segera dibuat dan segera diselesaikan. Utamanya, untuk program unggulan Presiden terpilih,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi Minta Jaga Stabilitas Ekonomi, Politik, dan Keamanan
Terakhir, Presiden mentipkan untuk dapat menjaga situasi yang kondusif. Pasalnya, dengan situasi yang kondusif kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh dan melakukan pembangunan ke depannya. Sehingga, jangan sampai ada gejolak hingga Pemerintahan berikutnya terbentuk.
“Kita harus bisa jaga daya beli masyarakat, inflasi, menjaga pertumbuhan, menjaga keamanan dan ketertiban, dan jangan membuat kebijakan yang ekstrem terutama untuk hajat orang banyak yang berpotensi merugikan masyarakat luas dan gejolak,” tutupnya.
Tak lupa, Presiden Joko Widodo mengucapkan perhomonan maaf sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam kurun waktu 10 tahun terakhir jika dirasa ada yang kurang berkenan dalam berinteraksi ataupun lainnya.